Part 2
***
Rahul baru sampai di apartemennya, dia melihat Raj
sedang tidur telungkup di tempat tidur, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Hahaha… “tiba-tiba Rahul ketawa sekeras kerasnya
yang membuat Raj melek.
Ngapain ketawa? Kesambet?
Gimana? Ketemu ngk ama gadis itu?
Ngk... “sahut Raj, tampak jelas raut kecewa di
wajahnya.
Gimana mau ketemu, dianya lagi kuliah...
Raj kaget dan segera membetulkan duduknya…
maksudnya? Kamu lihat dia? Dimana? Ujarnya tampak bersemangat.
Bukan ketemu lagi, tapi... hahaha, "Rahul
ketawa lagi yang membuat Raj kesal lalu menimpuknya dengan bantal.
Tapi apaan sich?
Udah ngomong sama dia malahan.
Apa?
Namanya Sherani Khanna, dia tinggal di kompleks Sari
Indah dan kuliah di Mumbai University jurusan HI kelas 01 A. Gimana? Rahul
mengangkat alisnya berkali-kali.
Raj terlihat semakin melongo dengan keterangan yang
diberikan sahabatnya itu.
Itu kan kelas kita? Ujarnya kaget.
Yap... dia sekelas dengan kita dan tadi pagi hari
pertama dia kuliah, dia pindahan dari Sydney.
Aku ngk percaya ini... "Raj memeluk sahabatnya
itu sampe Rahul kesal sendiri sampe ngk bisa nafas.
Gila kamu, kalau aku mati gimana?
Sherani... namanya Sherani, kenapa kamu yang ketemu
dia sich?
Salah sendiri ngapain absen kuliah.
Oh waktu cepatlah berlalu, putarkan waktu untuk pagi
secepatnya “tiba-tiba Raj mendadak lebay yang membuat Rahul semakin neg melihatnya.
***
Rahul membuka matanya ketika jarum jam baru
menunjukkan angka 6.
Kyaaa??? Matanya mendadak melek 100% melihat
pemandangan yang ada didepannya, Raj sudah siap untuk berangkat ke kampus.
Jam segini? Ngapain kamu Raj?
Mau ke kampus… “ujarnya santai
Penjaga kampus aja belum bangun jam segini, ngk usah
lebay gitu dech… kita kuliah 7.30 Raj. Ya ampun... gadis itu benar-benar
nyusahin tau ngk.
Buruaaannn… Raj menarik selimut Rahul yang tampak
ingin melanjutkan tidurnya.
Iya.. iya, “gerutunya sambil berlalu ke kamar mandi.
Dasar gila, Sherani kamu benar-benar mengangguku pagi ini... “Rahul masih saja
menggerutu yang membuat Raj cekikikan di luar.
Tepat jam setengah 7 Rahul keluar dan sudah siap
berangkat ke kampus. Dia keluar dengan tampang yang masih sewot.
Siap... let go “ujar Raj sok asik, ngk sadar kalo
tampang Rahul udah kusut kayak kain ngk disetrika trus di remas-remas ampe
kumel.
Senyum donk... kita bakal ketemu Sherani lho.
Ini masih 6.30 Raj, masih satu jam lagi.
Ngk apa-apa downk, biar bisa lihat Sherani masuk
kelas... Mereka lalu berangkat, menelusuri jalan-jalan yang lumayan sudah
ramai... tapi setiba di kelas yang datang belum seberapa. Bisa ditebak yang
datang jam segini kalo bukan asisten dosen itu pasti anak-anak yang IPK nya di
atas 3. Kalau mahasiswa yang cuma mau ngambil absen mah masih ngorok jam
segini.
Raj menyapu pandangan kesetiap sudut kelas. Hasilnya
tidak ada Sherani… mungkin gadis itu belum datang. Dia lalu duduk ditempat
duduknya... arlojinya sudah menunjukkan 7.30 tapi gadis itu belum juga muncul.
5 menit kemudian dosennya sudah masuk kelas tapi gadis itu belum juga
menunjukkan batang hidungnya. Raj sama sekali tidak bisa berkonsentrasi dengan
penjelasan ibu Maya yang tengah cuap-cuap ngk jelas di depan.
Mana? Raj bertanya pada Rahul yang duduk
disebelahnya sementara yang ditanya cuma mengangkat bahu.
Tok.. tok.. tok.. “terdengar suara ketukan pintu
dari luar.
Masuk… “ujar bu Maya.
Masuklah seorang gadis yang membuat Raj tersenyum
bahagia... gadis itu datang juga. Dia memakai churidar jingga, ya jingga...
dengan rambut terurai. Cantik banget…
I’m sorry miss… aku telat. Ibu Maya tampak diam agak
lama memperhatikan Sherani yang pada akhirnya menyuruhnya duduk. Sepertinya ibu
Maya sedang kesambet malaikat pagi ini, tumben banget ngk marah-marah sama
mahasiswa yang telat.
Sherani tersenyum... makasih miss.
Dia lalu berjalan ke tempat duduknya yang berjarak
dua bangku dari Raj. Raj terus saja menatap gadis itu tanpa henti, dan sadar
kalau dirinya diperhatikan Sherani berbalik menatap Raj. Dia menyerutkan
keningnya… dan membuang pandangan. Raj jadi salah tingkah ketika Sherani
menatap ke arahnya dan segera berpaling menatap ibu Maya yang ngoceh mulu di
depan.
***
Kelas bubar... Sherani masih membereskan bukunya.
Hai… “tiba-tiba Raj memberanikan diri untuk
mengulurkan tangannya pada Sherani... gadis itu menatap uluran tangan Raj yang
tepat didepan wajahnya.
Hai... “balas Sherani.
Kamu anak baru kan, aku Raj…
Sherani... “ujar gadis itu sambil melepaskan jabatan
tangannya, tampak sekali kalau dia sedang terburu-buru.
Kamu tinggal dimana? Aku antar yuk... ngk tau kenapa
ya kok aku ngerasa kita seperti udah lama kenal ya, bahkan aku merasa kalau kita
berjodoh “ujar Raj sok akrab.
Kyaaa?? Sherani membelalakkan matanya, sementara
dari jauh Rahul tampak menepuk jidatnya pertanda kalau dia merasa ada hal buruk
yang akan menimpa sahabatnya itu. Sherani berdiri dan menatap Raj lekat-lekat.
Kamu temannya Rahul kan? Yang ketemu minggu pagi
waktu nabrak aku?
Iya… kamu masih ingat ya sama aku “ujar Raj girang.
Kamu tahu, cowok-cowok kayak kamu gini benar-bener
bikin aku muak… “Sherani mengambil tasnya dan berlalu pergi meninggalkan Raj
yang kaget setengah mati.
Hahaha... “tiba-tiba Rahul datang menghampiri Raj
dengan cekikikan…
Kenapa dia marah ya? Raj tampak heran dengan sikap
gadis itu, dari raut wajahnya tampak sekali kalau dia begitu sedih.
Melihat sahabatnya itu Rahul buru-buru berhenti
tertawa.
Kenapa dia marah Rahul? tanya Raj penuh keheranan.
Kamu sok akrab sich sama dia, baru kenal langsung
bilang berjodoh untung aja dia ngk nampar kamu, ngk semua cewek suka digituin
apalagi cewek kayak Sherani.
Sok kenal dia kamu… “ ujar Raj sambil berlalu pergi.
Bukannya sok kenal Raj, sepertinya Sherani bukan
cewek yang suka dengan hal-hal kayak gitu dech.
Maksudnya?
Dia lebih suka apa adanya... sepertinya ya, kan kita
sama-sama baru kenal... ya kan? Rahul merangkul pundak sahabatnya itu, udah
donk jangan sedih gitu, minta maaf aja besok. Oke…!!!
Oke…
***
Hari ini Raj hanya melihat Sherani dari kejauhan,
dia tidak berani menegur gadis itu. Entah kenapa, sepertinya dia hanya tidak
tahu apa yang harus dia katakan. Selama kelas berlangsung Raj hanya menatap
gadis itu sambil menyakinkan hatinya, apa benar gadis itu yang ditemuinya dalam
mimpi… tapi semakin ditatapnya hatinya semakin yakin... ya gadis itu Sherani.
Raj merasa ada perasaan yang sulit untuk dia jelaskan, apa ini cinta pada pandangan
pertama... entahlah yang jelas dia hanya ingin berteman dengan gadis itu. Jam
kuliah selesai, Raj melihat Sherani sedang duduk di kantin sendirian. Dia
sedang makan.
Samperin gi... “ujar Rahul sambil mendorong Raj.
Aku mau bilang apa...?
Yeee… kemaren aja antusias banget mau ketemu dia,
ampe ganggu tidur aku.. sekarang udah di depan mata malah galau buat nyamperin,
minta maaf aja soal kemaren.
Raj akhirnya berjalan kearah Sherani duduk, dia
gugup banget... ya tuhan ini pertama kalinya Raj gugup banget buat nyamperin
seorang cewek, ampe keringetan gitu... dilihatnya Rahul sementara yang dilihat
cuma ngajungin jempol buat ngasih semangat.
Hai... “Raj memberanikan diri untuk menegur Sherani.
Hai... “balasnya tetap dingin.
Boleh aku duduk?
Ini kan bangku umum, buat apa minta izin sama aku...
“ujar Sherani dingin sambil terus menyantap makan siangnya.
Raj jadi gugup setengah mati, dia duduk tepat
didepan Sherani yang sedang sibuk makan. Sadar ditatap terus Sherani akhirnya
balik menatap Raj...
Kamu mau makan? Kok ngelihatin aku mulu, ada apa ya?
Sebenar nya aku mau ngomong sama kamu... “ujar Raj
terbata-bata.
Ngomong soal apa ya?
Aku mau minta maaf soal kemaren...
Maaf? Ujar Sherani sambil menyerngitkan keningnya.
Iya... maaf kalau kemaren aku bikin kamu kesal, aku
sok akrab sama kamu... aku cuma ingin berteman aja kok.
Teman? Sherani menatap Raj dengan bola mata yang
membulat, gadis itu menatapnya agak lama dengan jarak yang sangat dekat... deg,
jantung Raj bedetak kencang... kali ini dia benar-benar yakin kalau gadis yang
dihadapannya kini adalah gadis yang ditemuinya di mimpi itu. Ya... ini gadis
yang sama…!
Ya... aku cuma ingin berteman denganmu tapi mungkin
kemaren aku kelihatan sok akrab... im sorry... “ujar Raj sambil mengulurkan
tangannya.
Ngk apa-apa kok, Sherani akhirnya membalas jabatan
tangan Raj. Ada sedikit kelegaan di hatinya melihat sikap Sherani yang mulai
manis.
Sherani kamu tau ngk aku tuh benar-benar merasa kita
udah lama kenal dan kamu tau aku sering melihat kamu dalam mimpiku, aku juga
ngk tahu kenapa?
Sherani menatapnya heran…
Sumpah aku ngk bohong “ujar Raj sambil menunjukkan
jari telunjuk dan tengahnya. Entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang terjadi
saat aku melihatmu, mungkin ini takdir Sher… sepertinya aku jatuh cinta padamu.
Kamu tahu aku butuh waktu dua malam hanya untuk mengatakan ini.
Sherani memegangi kepalanya yang tidak sakit sambil
melanjutkan makannya tanpa memperdulikan Raj yang terus ngoceh didepannya.
Sadar kalau tidak mendapat respon, Raj mengibaskan tangannya didepan wajah
Sherani…
Hello... kamu dengar aku kan? Sherani... “suara Raj
mulai agak meninggi, Sherani yang sejak tadi diam mendadak bete dengan
panggilan Raj.
Kamu gila ya? Ujarnya ketus.
Aku bicara benar Sher, aku ngk bohong.
Gini ya... aku ngk punya waktu buat dengerin cerita
kamu itu dan mendingan kamu kasih aja dongeng itu buat anak-anak mau tidur...
oke “Sherani meletakkan bil dan beranjak pergi.
Sherani berbalik, dan satu lagi…., aku bener-bener
ngk pengen denger omongan bulsyit kamu untuk kedua kali... oke!!! Raj hanya
bisa termangu melihat gadis itu melangkah pergi, apa ada yang salah dengan ucapannya?
Bisiknya tak mengerti.
To be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar