Kamis, 19 Maret 2015

Cerbung BHN (Part 17)

Part 17




***
Sherani kamu baik-baik aja kan? “Karan masih bingung dengan sikap Sherani yang diluar dugaannya.

Aku baik-baik aja kok Karan... kenapa? Ada yang aneh?

Kamu sudah ingat semuanya kan? Tapi kenapa?

Kenapa begaimana?
 
Raj…

Sherani tersenyum, Karan… kamu tahu, saat aku tertidur, aku seperti berada diruang yang begitu gelap… aku tidak melihat apapun, aku kehilangan arah... tiba-tiba ada sebuah tangan menggenggam jemariku, aku tidak tahu itu siapa karena disana begitu gelap tapi tiba-tiba ada cahaya mendekatiku, aku mencoba menatap wajah yang memegang tanganku, begitu suram hingga akhirnya dia begitu utuh dan orang itu... kamu, orang itu suamiku… kamu Karan.

Karan terperangah mendengar penjelasan Sherani...

Ya Karan aku mencintaimu dan itu sejak lama, sejak aku masih pulih, sejak kecelakaan 5 tahun yang lalu itu belum terjadi, kamu menerimaku dengan kondisiku saat itu, kamu selalu buat aku tersenyum dan… “Sherani mendekatkan tangannya ke wajah Karan dan berkata kamu selalu memindahkan mendung dari wajahku, seperti ini... aku mencintaimu sejak itu ”Karan terdiam dengan semua penjelasan Sherani, gadis itu telah mencintainya sejak lama, dia tersenyum dengan mata berkaca.
Kamu tahu, kenapa aku berusaha untuk bunuh diri waktu itu, karena aku begitu terpukul karena kau menolak menerimaku, aku marah pada diriku dan disaat Raj datang aku sudah mengatakan padanya kalau aku tidak akan kembali, aku sudah mengatakan itu padanya 5 tahun yang lalu dan aku sudah memilihmu sejak saat itu... aku akan tetap disini… bersamamu, selamanya. Dan waktu aku kehilangan ingatanku, cuma kamu yang ada didekatmu, mengenalkanku pada dunia, dan kamu pernah bilang kamu akan mengajariku untuk mencintaimu… dan kamu berhasil, hari ini aku akan katakan satu hal ingin aku katakan sejak lama... aku mencintaimu, aku ingin bersamamu sampai akhir… dan Raj, dia hanya masa lalu buat aku, dan kamu… Sherani terdiam lama, kamu masa depanku, suamiku dan teman hidupku “sambungnya yakin.

Kenapa kau tidak memberitahuku?

Aku ingin memberitahumu, aku membawa mobil dengan begitu cepat untuk menemuimu… aku begitu gugup saat itu. Aku begitu ingin cepat sampai untuk mengatakan kalau aku mencintaimu… tapi tiba-tiba kecelakaan itu menghentikanku. Terima kasih telah mempertahankanku, tetap bersamaku meski aku tak mengingat apapun dan... Terima kasih telah menghadirkan Neha dalam kehidupanku, dia anugerah terindah buatku.

Karan... hari ini aku akan katakan sekali lagi… aku mencintaimu Karan, aku ingin hidup bersamamu, selamanya dan seumur hidupku.

Karan meneteskan airmata seraya memeluknya, Sherani mencintainya… ini kata-kata tulus yang ditunggunya selama bertahun tahun, kata yang diucapkan Sherani dalam keadaan sadar... Karan tak bisa berkata apapun, dia hanya memeluk Sherani semakin erat…

Katakan sekali lagi Sherani, katakan kalau kamu mencintaiku…

Aku mencintaimu Karan, aku sangat mencintaimu “ulang Sherani yang membuat airmata Karan semakin menetes… Kenapa kamu diam aja?

Sherani… aku diam bukan karena aku tidak merasakan, hanya saja aku tidak menemukan kata-kata yang lebih besar dari perasaanku “Sherani tersenyum mendengar ucapan Karan.

***
Naina tampak berdiri di gerbang rumah Karan, entah apa yang dia pikirkan, lama dipandanginya pagar putih itu. Setelah menghela nafas diapun masuk berharap bisa bertemu dengan Sherani.
Non… ada seseorang yang ingin bertemu anda… “seorang pembantu rumahnya memanggil Sherani dan sedang sibuk mengurus anaknya.

Siapa?

Katanya namanya Naina Non…

Naina… “Sherani mengerutkan keningnya.

Ya…

Suruh dia masuk.

Baiklah… “Sherani pun menemui Naina yang sedang menunggu di luar…

Hai Naina, kok diluar aja… masuk yuk… sendirian aja? Raj mana?

Ngk usah Sherani, aku mau ngomong sama kamu penting… kita bicara diluar aja, bisa?

Ada apa ya? Mereka duduk ditaman rumah Sherani…

Ada apa Naina?

Aku ngk tahu mesti mulai darimana. Aku hanya ingin tahu apa kamu tidak mencintai Raj lagi?
 
Apa? Pertanyaan Naina membuat wajah Sherani keheranan...

Ya Sherani, kamu sudah pulih kan, kamu sudah ingat semuanya kan? Tapi kenapa kamu berubah? Bukannya kamu mencintai Raj?

Hm… Sherani tersenyum, kamu gila ya Naina? Kamu bertanya apa aku mencintai suami kamu? Ini aneh banget buat aku… aku sudah menikah dan aku punya anak, bagaimana mungkin aku mencintai orang lain. Dengar Naina… kita sudah punya kehidupan masing-masing sekarang… dan Raj… dia hanya masa lalu buat aku. Aku tidak ingin mengingatnya lagi… “Sherani beranjak pergi…

Tapi aku tidak pernah menikah dengan Raj, Sherani… “ucapan Naina menghentikan langkah Sherani… Aku tidak pernah menikah dengannya...”Naina mengulangi ucapannya.

Apa? Sherani berbalik…

Dia bohong waktu itu, aku memang mencintainya… tapi dia tidak pernah mencintaiku, dia hanya mencintai kamu Sherani, hanya kamu… lima tahun, lima tahun dia bertahan, memang dia sering mengatakan padaku kalau dia sudah melupakan dan merelakanmu tapi aku tahu dia sedang menunggumu kembali, dia tidak pernah membagi hatinya Sherani… tapi ini yang dia dapat setelah bertemu kamu… ini tidak adil buat dia.

Sherani benar-benar terperanjat dan tidak bisa berkata apapun, dia terdiam mendengar semua perkataan Naina…

Lalu apa yang kamu inginkan setelah aku tahu semua ini? Apa aku harus meninggalkan suamiku dan kembali pada Raj? Tidak Naina… aku tidak akan pernah melakukan itu. Aku mencintai Karan, dan aku akan tetap mencintainya… dia segalanya untukku, dia duniaku. Raj pasti masih ingat, aku sudah mengatakan ini sejak 5 tahun yang lalu, aku tidak akan kembali meskipun dia menunggu seumur hidup... jadi aku mohon dia tidak usah membuang waktunya hanya untuk menungguku, karena apapun yang terjadi keputusan aku ngk akan berubah.

Sherani… “Naina benar-benar kaget dengan semua yang diucapkan Sherani.

Maaf Naina… aku harus mengurus anakku, kita bicara lain waktu.

Aditya itu anak kamu Sherani, “sekali lagi langkah Sherani terhenti mendengar pengakuan Naina untuk kedua kali...

Anak kamu selamat waktu kecelakaan itu, Aditya bukan anak aku, karena aku memang tidak pernah menikah dengan Raj... dia anakmu, kamu pasti ingat kan Sher? Kalau kamu sudah tidak peduli dengan Raj, apa kamu tidak peduli juga dengan anak kamu? Sherani hanya terdiam beberapa saat lalu beranjak pergi meninggalkan Naina yang masih termangu tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya, Sherani pergi tanpa berkata apapun...

***
Mobil Karan memasuki pekarangan rumah, dia baru pulang dari kantor... tampak Sherani membukakan pintu dengan senyuman seperti biasanya tidak ada yang berubah pada wajahnya setelah apa yang terjadi tadi siang dengan Naina.

Setelah berganti baju, Karan duduk di balkon kamarnya...

Karan… “Sherani memanggilnya seperti ada sesuatu yang ingin dikatakannya.

Ya…

Sherani hanya tersenyum, lalu Karan berdiri dan memeluk istrinya…

Ada apa? Kamu terlihat agak gelisah…

Ngk apa-apa… aku belum mengatakan sesuatu hari ini… “ucap Sherani kemudian.

Apa itu…

I love you… “ucap Sherani tersenyum, kembali Karan memeluk istrinya.

I love you too…

Benarkah? “tiba-tiba Sherani mempertanyakan kalimat itu.

Ya Sherani… benar, aku sangat mencintaimu…

Karan, selama kita menikah dan selama aku kehilangan ingatanku… kamu tidak menyembunyikan apapun dariku kan? Tiba-tiba Karan terdiam, dia melepaskan pelukannya… dan menatap Sherani.

Tidak… memangnya kenapa?

Ngk apa-apa, Sherani kembali memeluknya... Aku hanya tidak ingin orang yang aku cintai menyembunyikan sesuatu dariku…
 
Karan hanya terdiam, dia seperti sangat ketakutan…

Malam terasa begitu panjang, Karan tidak dapat memejamkan matanya sedikitpun. Ada sebuah kegalauan yang begitu menyesakkan hatinya. Apa dia harus memberitahu Sherani tentang anaknya? Bukankah dulu dia pernah berjanji disaat Sherani pulih dan bertanya susuatu, dia tidak akan menutupi apapun? Lalu bagaimana sekarang, apa yang harus dia lakukan?

***
Minggu pagi yang cerah, Sherani membuka mata… dia melihat ke samping, tidak ada Karan di sampingnya…

Karan... Karan, “dia memanggilnya berulang-ulang, tapi tidak juga menemukan cowok itu. Dia melihat keluar jendela... dia melihat Karan tengah duduk di kursi taman, Sherani pun tersenyum, setelah mandi dan berganti pakaian dia buru-buru menghampirinya…

Karan... kenapa kamu disini? Kok tumben kamu bangun pagi banget…

Aku tidak bisa tidur Sherani…

Kenapa?

Setelah aku pikir-pikir, aku harus mengatakan satu hal... kalau…

Kalau apa Karan?

Sherani, ada satu hal yang ingin sekali aku katakan sejak lama, Aditya itu anak kamu... maaf kalau aku tidak pernah memberitahumu soal ini, waktu kecelakaan 5 tahun yang lalu, aku yang meminta Raj membawanya, aku yang memisahkan kalian, tapi Sherani aku melakukan semua ini karena aku sangat mencintai kamu, aku tidak ingin ada apa-apa denganmu… dokter melarangku untuk mengingatkanmu tentang apapun yang membuatmu tertekan, jadi aku pikir sebaiknya kamu tidak perlu tahu tentang apapun dimasa lalumu, jadi aku harus melakukan itu, aku juga bingung... 5 tahun ini aku selalu berpikir bagaimana caranya untuk memberitahu ini padamu... dan aku…

Dan…”sambung Sherani datar.

Dan aku juga tidak ingin kamu mengingat Raj, karena aku tidak ingin kehilangan kamu Sherani, aku ingin kamu jadi milik aku sepenuhnya... Aku ingin kamu tetap disisiku, aku tidak ingin kamu kemana-mana “Karan mulai berkaca-kaca.

Sherani tak bicara apapun, dia hanya menatap Karan dengan tatapan datar…
Maafkan aku Sherani… mungkin waktu itu aku terlalu egois, aku hanya memikirkan perasaanku, sekarang terserah kamu, kamu sudah ingat semuanya kan? Kamu ingin kembali? Ngk apa-apa, aku akan menerima apapun keputusanmu asalkan kamu bahagia Sherani… karena memang kamu bukan milikku sejak awal…

Sherani hanya diam… tiba-tiba dia mengambil handphonenya dan menekan nomor…
Raj… aku ingin bertemu denganmu dan Aditya… telpon mati, Sherani tetap diam dia tidak mengucapkan sepatah katapun pada Karan.

Dia semakin pasrah dengan keadaan… baru saja Sherani menelpon Raj, ya… Sherani akan meninggalkannya.

Sherani tiba-tiba beranjak pergi meninggalkan Karan yang masih termangu tanpa mengatakan apa-apa, Karan tahu… Sherani pasti kaget dan sangat membencinya, tapi dia sudah pasrah dengan apapun yang terjadi nanti…

***
Disebuah gereja, Sherani tampak seperti sedang berdoa… tak lama Raj datang dan berdiri disampingnya.

Sherani… “panggil cowok itu yang membuat Sherani membuka matanya. Sherani menatap cowok itu lama... Ada apa? Tanya Raj dingin.

Aditya mana?

Dia dimobil bersama Naina…

Hmm… Sherani tersenyum... aku ingin bertemu dia...

Dia diluar... “Sherani pun berjalan keluar, dilihatnya Aditya sedang bersama Naina...

Adi... “panggil Sherani…

Tante… “Adi buru-buru berlari menghampirinya. Tante... tau ngk? Adi kangen banget…

Benarkah? Sherani memeluk Aditya sangat erat, ada butiran bening mengalir disudut matanya.
Tante kok nangis? Adi bertanya dengan lugunya sambil menghapus airmata Sherani.

Sherani hanya tersenyum, berkali-kali bulir bening itu jatuh dari matanya, dia menatap Aditya sangat lama, seolah-olah ingin memastikan kalau Aditya adalah anaknya.

Kalo tante jadi ibunya Adi… Adi mau ngk? Raj kaget mendengar penuturan Sherani.
Mau, tapi bagaimana dengan tante Naina, Adi juga ingin dia jadi mamanya Adi.

Adi sangat menyukai tante Naina ya? Tanya Sherani.

Sangat… tante Naina baik banget, dia selalu datang kesekolah Adi seperti teman-teman yang lain. Sherani hanya tersenyum mendengar penuturan anaknya.

Dia menatap Naina sejenak, gadis itu hanya tersenyum tipis, entah apa yang dia pikirkan, Adi lebih menginginkan Naina daripada dirinya, ibunya sendiri.

Adi… Adi sama tante Naina dulu ya, papa mau ngomong bentar sama tante Sherani… “Naina membawa Adi naik mobil, sepertinya dia mengerti dengan keadaan yang terjadi.

Bye tante… bye papa…”dengan lugunya Adi langsung pergi bersama Naina.

Kenapa kamu bicara seperti itu Sher,… “ujar Raj.

Kamu bohong Raj, dia anakku, Aditya anak aku… “jawab Sherani cepat.

Raj terperangah sambil menatap Sherani…

Kenapa kamu bohong sich Raj… kamu tidak menikah dengan Naina kan? Dan Aditya itu anak aku kan? Pantesan aku merasa begitu mengenalnya.

Tiba-tiba Sherani menatap Raj lama, dia tersenyum... Makasih ya, aku tahu mungkin sulit buat kamu melewati waktu 5 tahun ini. Makasih telah jaga Aditya sampai saat sekarang, aku tidak pernah tahu bagaimana kamu melakukannya sendiri, aku tidak pernah tahu bagaimana dia tumbuh, apa yang dia suka dan tidak dia suka, tapi kamu benar-benar melakukan yang terbaik... Maafkan aku tidak pernah datang. Tapi Raj... Kenapa kamu tidak menikah? Aditya butuh seorang ibu dan aku lihat dia sangat menyukai Naina, kenapa tidak menikah dengannya?

Sherani... Ibu Aditya itu kamu, aku tidak bisa menggantikannya dengan siapapun.
Raj, tolonglah mengerti. Karan sudah memberitahuku semuanya, tentangmu, Aditya... Tapi Raj, ternyata aku tidak bisa membencinya. Aku ingin bertemu kamu hanya ingin mengatakan… kalau aku sudah melupakan semua yang pernah terjadi, pertemuan kita, kenangan kita, cinta kita… dan kamu, aku sudah melupakan semuanya. Raj... semua yang terjadi adalah kesalahan. Aku sudah punya kehidupan baru, Karan dan Neha... mereka yang ada dihatiku saat ini, dan kamu… sama sekali sudah tak ada lagi disana.

Raj terperangah mendengar pengakuan Sherani, ada bulir bening mengalir disudut matanya…
Kamu tahu Sher, 5 tahun aku menunggu bukan untuk mendengar kata-kata ini darimu. Aku bahkan masih berharap kamu kembali, dan bahkan aku masih tidak percaya kalau kalimat ini keluar dari bibirmu, tapi… Kenapa?

Maafkan aku Raj ”potong Sherani cepat… ya, aku pernah mencintaimu dan kita sempat berjanji untuk banyak hal, kita akan hidup bersama... ya kan? Tapi Raj… janji itu dibuat antara dua orang kekasih tapi aku dan Karan… itu janji dua orang manusia dengan tuhan Raj, aku mencintainya Raj, aku benar-benar mencintainya, sejak lama dan sekarang aku semakin mencintainya, dia yang terbaik, dia teman hidupku… dia dewaku Raj… Papa benar... beliau pernah bilang aku pasti akan mencintai Karan, dan lihat… aku mencintainya Raj dan aku tidak bisa hidup tanpa dia. Kamu tahu Raj? Tanpa aku sadari aku jatuh cinta padanya sejak dulu, sejak dia berusaha untuk menerimaku dengan segala keadaanku yang aku yakin tidak akan ada lagi laki-laki yang mau untuk itu. Aku tahu dia sakit dan kecewa, tapi dia berusaha untuk menerimaku dan menganggap semuanya baik-baik saja. Dia selalu katakan pada dunia kalau itu anaknya, dia berusaha menutup kesalahanku, dia bahkan sering terjaga di malam hari untuk menemaniku.

Kamu tahu Raj waktu hamil Aditya aku sering sekali ngk bisa tidur malam, aku masih ingat bagaimana dia selalu menemaniku ”kenang Sherani sambil tersenyum dan menyeka airmatanya.
Raj tersenyum mendengar ucapan Sherani, sayang… dia tidak pernah punya kesempatan untuk melihat saat-saat itu karena Sherani tidak pernah mengizinkan dia datang.

Saat itu aku jatuh cinta padanya, aku jatuh cinta pada suamiku, Karan… “seketika wajah Raj berubah, senyumnya pudar. Aku jatuh cinta padanya saat dia menyuapiku, saat dia menuntunku berjalan, saat dia memakaikan selimut untukku, saat dia mendengar Adi bergerak dalam rahimku dan saat dia meletakkan tangannya di wajahku sambil berkata… “Sherani… aku sedang memindahkan mendung dari wajahmu,” aku mencintainya sejak itu Raj. Dan sekarang aku mencintainya saat dia menatapku, saat dia tersenyum padaku, aku jatuh cinta padanya saat dia memelukku... aku jatuh cinta padanya setiap hari, bertahun-tahun, berkali kali dengan orang yang sama.

Raj hanya terdiam dengan perkataan Sherani. Tiba-tiba dia menyadari satu hal, ternyata Sherani serius dengan ucapannya 5 tahun yang lalu... Ya, dia tidak akan pernah kembali.
Kamu tau Raj, selama ini dia sangat sabar denganku, dia selalu ada untukku, meskipun aku menghianatinya dan bahkan aku mengandung anak orang lain... dia tetap menerimaku, beritahu aku Raj… dimana lagi aku bisa menemukan orang seperti itu? cuma Karan... cuma dia… Lihat… tuhan telah mengirimkan seseorang yang terbaik untukku, aku tidak akan meninggalkannya dengan alasan apapun.

Aku yang pertama kali mencintaimu Sher ”Tampak bulir bening itu semakin bergenang di pelupuk mata Raj.

Raj, tolong... Kamu tidak tahu gimana rasanya jadi aku Raj. Aku benci dengan semua yang terjadi, kamu ngk tahu bagaimana rumah tanggaku setelah itu. Aku menyakiti Karan, bahkan sangat menyakitinya tapi dia menerimaku dengan tulus, dia selalu tersenyum padaku. Dan sejak itu aku merasa hidup dalam penyesalan tiada akhir. Ingin rasanya aku mengugurkan kandunganku, aku tidak menginginkan anak itu, dia kesalahan. Dia kesalahan Raj. Tapi hari ini aku sangat menyayanginya, seandainya aku ada kesempatan, izinkan aku menjaganya... Aku ingin dia memanggilku ibu meskipun sekali... tapi, tadi kamu dengar sendiri kan? Aditya tidak menginginkan aku tapi Naina. Dia ingin Naina jadi ibunya bukan aku. Kamu bilang kamu yang pertama mencintaiku? Raj, cinta bukan tentang siapa yang pertama dan yang kedua, tapi tentang siapa yang terakhir, tentang siapa yang akan bersama kita seumur hidup.

Sherani menyeka airmatanya sambil berusaha tersenyum.

Raj, aku mengatakan semua ini sama sekali bukan untuk menyakitimu tapi untuk meyakinkanmu kalau aku sudah melupakan semuanya dan aku harap kamu juga bisa melupakan semuanya. Naina gadis yang baik Raj… aku yakin dia akan jadi ibu yang baik untuk Aditya. Gantikan aku, karena aku ngk akan pernah kembali... lupakan semuanya, maafkan aku… Aku pergi dulu. Maafkan Karan, aku mengerti kenapa dia melakukan semua itu, kalau dia bisa memaafkan kesalahan terbesarku kenapa aku tidak bisa memaafkan kesalahan kecilnya.

Dan satu hal lagi, Kamu mau kan jadi sahabatku? Sherani mengulurkan tangannya, tapi Raj hanya diam tak membalas uluran tangan Sherani, gadis itu menarik tangannya kembali... Dia berusaha untuk tersenyum.

Aku berharap disaat kita bertemu lagi, kamu sudah tidak mencintaiku agar aku bisa ceritakan kalau aku telah menemukan cinta sejatiku… aku sudah menemukan pilihan terakhirku.

Belum sampai Sherani didepan pintu dia melihat Karan sedang berdiri disana, menatapnya dan terlihat sekali ada butiran bening mengalir disudut mata laki-laki itu…
Aku sudah memaafkanmu Sherani, aku sudah memaafkanmu… ikhlas dan tak ada kemarahan lagi dihatiku sedikitpun, percayalah "ucap Karan disela tangisnya.
 
Karan… “Sherani kaget melihat kedatangan suaminya, ternyata Karan mendengar pembicaraan mereka sejak tadi. Sherani langsung berlari dan memeluknya…

Kenapa kamu melakukan semua ini? tanya Karan menatap istrinya.
Sherani terdiam, dia menatap Karan agak lama… Karena aku mencintaimu, hanya kamu, bukan orang lain ”jawabnya yang membuat Karan tersenyum dan memeluknya.

Karan menatap Raj yang tengah berdiri mematung dihadapannya dengan perasaan tidak menentu, entah apa yang dirasakannya… dia melihat Raj begitu terpukul dengan apa yang terjadi, mereka berpandangan... tampak guratan kesedihan yang mendalam di mata Karan melihat sahabatnya itu, tidak ada lagi tatapan sinis yang sering ditunjukkan Karan padanya.

Dari balik dinding gereja tampak sepasang mata sedang memperhatikan mereka, ya… Naina mendengar semua penuturan Sherani, semua seakan berkecamuk di hatinya… seharusnya dia bahagia karena Sherani tidak akan kembali pada Raj, tapi kenapa ada rasa sakit yang teramat sangat dihatinya melihat keterpurukan Raj…

Pemandangan dihadapannya benar-benar membunuhnya, Raj hanya bisa terdiam tapi batinnya berbisik…

"Sherani… aku tidak pernah sesedih ini. Kukira waktu yang kubutuhkan untuk melupakanmu juga tak sepanjang ini. Aku salah besar, hari hari yang kulalui bersama dengan usaha untuk melupakanmu ternyata tidak menemukan titik temu. Kamu masih jadi segalanya, masih berdiam dalam kepala, masih jadi yang paling penting dalam hati. Maaf… jika segala kejujuranku terdengar bodoh. Sebentar lagi…kamu pasti akan berkata bahwa sikapku berlebihan. Seandainya aku sanggup, akan kuceritakan sebuah kisah tentang melupakan dan mengikhlaskan itu, sungguh… dua hal itu bukanlah hal yang mudah dan berhenti mencintaimu adalah hal yang tidak mungkin aku bisa."

To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar