Part 13
***
Neha masih berdiri didepan rumah Nikhil, heran bercampur
rasa ingin tahu membuatnya menuruti ajakan Nikhil untuk datang, entah apa yang
akan cowok itu tunjukkan padanya. Tak lama pintu rumah Nikhil terbuka,
muncullah seorang perempuan.
Mama… “panggil Nikhil sambil mendekat dan menyalaminya, ini
mamaku… “ucap Nikhil pada Neha yang hanya diam sejak tadi.
Hai tante… “ucap Neha sambil ikut menyalami.
Perempuan itu hanya menatap Neha tak berkedip, ada bulir
bening yang tertahan di sudut matanya yang membuat Neha semakin heran.
Tiba-tiba perempuan itu memeluk Neha, dia menangis yang membuat keheranan Neha
semakin bertambah, apa yang terjadi?
Neha… kamu anaknya Sherani? Sherani Khanna?
Neha terpana… iya tante “ucapnya terbata-bata.
Perempuan itu memeluknya sekali lagi, Neha hanya diam sambil
menatap Nikhil dan cowok itu tersenyum sambil mengangguk, entah apa yang dia
maksud.
Ini mamaku Neha, orang yang pengen aku kenalin ke kamu. Dia
teman mamamu waktu kuliah… “ucap Nikhil.
Papa kamu? Pertanyaan Neha membuat wajah Nikhil berubah
sendu, udah ngk ada “jawab Nikhil sambil berusaha tersenyum.
Neha terdiam dan tak ingin bertanya lagi. Dia hanya menatap
tante Priya terpana, akhirnya bulir bening itu jatuh lagi dari matanya untuk
kesekian kali.
Ini mamamu… “Priya menunjukkan sebuah album pada Neha, gadis
itu tersenyum sambil membolak balik setiap lembar foto yang ada. Dia tampak
lupa dengan masalahnya. Mama cantik banget ya… “ucap Neha tiba-tiba, Priya
hanya tersenyum.
Ini siapa tante? Neha heran begitu melihat foto seorang
cowok yang sedang merangkul Sherani.
Ini Raj… “jawab Priya yang membuat wajah Neha langsung
muram, dia menutup album itu dan memberikannya pada Priya seperti enggan untuk
melihatnya lagi.
Kenapa? Kamu marah ya? Tante ngerti kok Neha… tapi semua
yang terjadi tidak seperti pemberitaan yang ada. Tante akan kasih tahu
semuanya, tapi sebelumnya tante mau tanya dulu… kamu percaya kan sama tante?
Neha terdiam, dia menatap Priya dengan sendu mencoba mencari
ketulusan disorot matanya yang terlihat teduh. Perlahan Neha tersenyum dan
akhirnya berkata… aku percaya tante.
Kemarin tante ketemu papa mama kamu ngk sengaja, mereka udah
kasih tau semuanya. Mamamu bilang dia kangen banget sama kamu. Tante ngerti
kamu kecewa, tapi Neha apa yang terjadi tidak seperti yang kamu pikirkan. Tante
kenal banget mama kamu, dia perempuan yang baik, memang dia sedikit dingin dan
cuek tapi dia sama sekali bukan perempuan yang buruk.
Sherani… 19 tahun ngk ketemu, dia ngk banyak berubah. “Priya
menerawang mencoba mengenang banyak hal yang telah terlewat. Sejak dia
kecelakaan kita udah ngk pernah ketemu lagi, Karan membawanya pergi dan tak
pernah kembali setelah itu.
Neha menatap Priya tak berkedip… tante dekat banget ya sama
mama? Tanya Neha yang membuat Priya terkaget dari lamunannya.
Ya… “jawabnya sambil mengangguk, dia selalu menceritakan
tentang semua hal. Apapun itu, dia tidak pernah merahasiakan apapun, tentang
Raj, keluarganya dan Karan, papamu.
Aku tidak ingin tahu tentang Raj… “Neha memotong pembicaraan
Priya.
Kenapa?
Karena menurutku dia yang merebut mama dari papa.
Priya tersenyum sambil meraih tangan Neha… Neha tidak ada
siapa yang merebut siapa, hanya saja semuanya terjadi disaat yang tidak tepat.
Sherani… dia satu-satunya perempuan yang dicintai Raj, tidak ada sebelumnya dan
tidak ada yang sesudahnya. Dia benar-benar mencintainya sampai mati, sampai
nafas terakhir.
Papamu pasti udah bilang kan apa yang sebenarnya terjadi?
Iya… tapi bagiku mama tetap salah tante? Kenapa dia
menghianati papa? Kenapa?
Neha… kamu tahu kalau mamamu itu sendirian, dia ngk punya
siapapun.
Maksud tante? Neha tampak kaget.
Ya… orang yang menjaganya dari kecil sampai dewasa itu
adalah orang tua angkatnya, mareka menjaga mamamu dengan penuh kasih sayang dan
penuh cinta. Mamamu merasa berhutang budi begitu banyak dan ketika mereka
memintanya untuk menikah dengan orang yang mereka pilihkan, dia tidak bisa
menolak… mamamu hanya tidak ingin mengecewakan semua orang, dia menyakiti
dirinya hanya untuk kebahagiaan orang lain. Dia meninggalkan orang yang dia
cintai.
Neha terpana menatap Priya, papa tidak pernah bercerita soal
ini. Mama ternyata bukan siapa-siapa, dia hanya gadis biasa.
Ya… kamu benar, dia tetap salah… tapi itu hanya karena dia
sedang jatuh cinta Neha… bukan berniat menghianati. Dan kamu lihat kan dia
memperbaiki kesalahannya dan melakukan yang terbaik. Dia sangat menyesal dengan
apa yang terjadi dan bahkan dulu sempat dia ingin bunuh diri tapi papamu
membawanya kembali, memulai semuanya dari awal dan saat itulah Sherani jatuh
cinta. Percayalah Neha… Sherani telah memilih papamu sejak lama dan dia tidak
pernah berhianat setelah itu. Bukan hanya dari hidupnya tapi dari hatinya pun
dia telah membuang nama Raj dan bahkan kamu tahu… kemaren mamamu bilang ke
tante, “Priya… aku telah bersama Karan selama 20 tahun… setiap hari bersamanya,
bertemu siang dan malam tapi aku masih merasa jantungku masih berdegup tiap dia
menatapku”. Tante ngk pernah nyangka kalau Sherani mencintainya sedalam itu.
Dia sangat mencintai papamu lebih dari cinta apapun yang pernah dia berikan
pada orang lain, bahkan Raj sekalipun.
Tante… “Neha memeluk Priya erat, dia menangis terisak. Ada
hal yang begitu sulit untuk dia ungkapkan, tentang kekecewaannya pada mama dan
pada kenyataan yang bahkan sulit untuk dia terima. Bagaimana bisa semuanya
sesulit itu, benarkah semua ini karena cinta? Cinta yang begitu mengerikan.
Pulanglah Neha, mamamu pasti sangat merindukanmu…
Neha hanya diam sambil terus memeluk Priya, dia masih
menangis. Dia merasa hatinya begitu sakit, begitu terpukul tapi marah pada
siapa? Mama? Untuk apa? Untuk hal yang bahkan dia tidak pernah tahu? Untuk
waktu yang bahkan saat itu dia entah dimana.
Neha menyeka airmatanya sambil berusaha
tersenyum.
Mama sangat beruntung ya tante… dia hanya gadis biasa tapi
semua orang menunjukkan cinta yang sejati padanya, sedangkan aku… aku seorang
bintang tapi ternyata semua hanya menunjukkan cinta yang palsu padaku.
Airmata Priya jatuh mendengar ucapan Neha... Tidak semua
orang Neha, masih banyak yang mencintaimu dengan tulus… “Priya memeluk gadis
itu sekali lagi, dia tahu Neha masih terlalu kecil untuk mengerti tapi dia
yakin waktu akan membuatnya memahami semua hal yang masih membuatnya ragu saat
ini.
***
Begitu sampai didepan apartemennya, Neha bisa melihat sosok
yang begitu dikenalnya berdiri didepan gerbang masuk.
Mama... "Neha tampak sedikit kaget melihatnya,
airmatanya jatuh lagi. Sangat sulit untuk dijelaskan, separuh hatinya begitu
ingin berlari dan memeluknya, tapi sebagian hatinya begitu sakit karena
kenyataan buruk yang terjadi karena mama.
Neha hanya menatapnya dari jauh, jelas sekali kalau Sherani
sedang berusaha menemuinya tapi tidak bisa. Satu jam, dua jam hari mulai
gelap... Sherani meninggalkan tempat itu dengan raut wajah kecewa karena
keinginannya untuk bertemu Neha kandas, karena memang gadis itu tidak sedang
diapartemen. Sementara Neha, dia hanya diam menatapnya dari jauh, perasaannya
campur aduk.
***
Neha… kamu darimana? Tadi mama kamu kesini, dia nungguin
kamu sejak siang lho... "Tutur Meera begitu Neha sampai diapartemennya,
gadis itu hanya menatap Meera dengan sendu, dia seperti berusaha menahan
tangisnya yang hampir pecah. Meera tidak bertanya lagi, dia hanya memeluk Neha
erat. Dia tahu, Neha akan mengatakan tanpa dia memintanya.
Neha menghela nafas, dia menceritakan semua hal yang
didengarnya dari tante Priya pada Meera. Meera tampak tertegun… seperti yang
dia pikir selama ini, dia yakin pasti ada alasan yang mungkin semua orang tidak
akan mengerti.
Neha… aku tahu kamu sulit untuk mengerti dan mungkin kamu
juga sulit untuk terima tapi jangan hiraukan siapapun Neha, ini hidup kamu… ngk
perlu peduli dengan apa yang orang lain pikirkan.
Tapi Meera, kamu tahu… ini pertama kalinya aku ngk suka
dengan posisiku, sendainya aku bukan siapa-siapa pasti semuanya ngk bakal
sesulit ini buat aku.
Aku ngerti kok, tapi seenggaknya kamu harus percaya pada
tante Priya… dia ada saat itu Neha dan pasti dia lebih mengerti daripada kita.
Mungkin bukan sekarang tapi nanti kamu pasti bisa ngerti dan paham, kamu yang
sabar ya… “Meera berusaha menenangkan sahabatnya itu. Dia tahu seandainya dia
diposisi Neha pasti akan sulit juga menerima semua ini tapi apa yang bisa dia
lakukan selain berusaha untuk menjadi teman dan seseorang yang bisa dijadikan
tempat berbagi untuk Neha. Apapun yang terjadi baginya Neha masih seperti yang
dulu dan baginya Neha masih gadis yang selalu membuatnya kagum.
To be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar