Kamis, 19 Maret 2015

Cerbung BHN (Part 16)

Part 16




***
Raj melangkahkan kakinya memasuki ruangan pesta di rumah Karan, suasana dirumah itu tidak ada yang berubah, masih sama seperti dulu saat mereka masih kuliah, hanya saja banyak hati yang telah berubah karena seorang Sherani.

Raj menghela nafas panjang seraya meyakinkan hati untuk masuk…
Kamu pasti kuat Raj, kamu kan yang menginginkannya “Naina berusaha menggengam tangan Raj berusaha memberikan kekuatan pada cowok itu.

Hai Naina Hai Raj... “senyum sumringah Sherani menyambut kedatangan mereka. Dia sedang menggendong Neha.

Cantik banget ya… ih anak siapa Sherani? ”tanya Naina yang memang belum tahu.

Anak aku… “jawab Sherani spontan tanpa beban.

Apa?

Iya, emangnya kenapa?

Oh… ngk, aku pikir kamu belum punya anak...

Aku emang jarang bawa dia keluar, dia lebih suka dirumah bareng pengasuhnya, jadi kamu pikir aku belum punya anak… jadi masih kayak ABG downk ya? “Sherani tergelak ringan. Aditya mana? Kalian ngk ajak dia…

Naina hanya tersenyum... ngk, besok dia ada ujian jadi belajar dirumah.

Oh… sama siapa?

Ada sepupuku yang jaga… "ucap Naina berusaha tersenyum.

Kamu tahu Naina, entah kenapa terkadang ketika aku melihat Aditya aku ngerasa seperti melihat Neha.

Maksud kamu? “Naina bingung dengan ucapan Sherani.

Aku merasa dia seperti anakku…”jawab Sherani santai.

Apa? Raj kaget mendengar penuturan Sherani.

Kamu jangan marah Raj, mungkin karena aku terlalu menyukainya... mungkin karena aku ngk punya anak laki-laki kali ya… “kamu ngk marah kan Raj?

Ngk... aku malah seneng kamu menyayangi Aditya.

Hmmm, ya udah yuk masuk yuk… aku kesana dulu “Sherani berlalu dari hadapan mereka.

Raj… jadi? Naina menatap Raj dengan sendu.

Ya… ini alasan kenapa aku berusaha untuk berhenti berharap, Sherani sudah bahagia dengan kehidupannya. Dia punya Karan dan Neha dihati dan kehidupannya sekarang…
Naina menatap Raj lama seperti berusaha meneduhkan kegersangan dihati cowok itu.

Aku baik-baik aja kok Naina, kamu ngk usah khawatir... “Raj berkata seakan mengerti dengan arti tatapan Naina padanya.

Tapi Raj, aku seneng ternyata dia merasa Aditya itu anaknya. Ternyata benar kata orang, naluri seorang ibu itu kuat banget dengan anaknya. Sherani memang lupa segalanya, tapi dia tetap merasa kan kalo Aditya itu anaknya... meskipun dia sendiri tidak yakin.

Dia hanya terlalu menyukai Aditya Naina... “ujar Raj sambil tersenyum.
Tampak dari kejauhan kue bertahtakan angka 6 sedang ditiup oleh Karan dan Sherani, mereka tampak bahagia, Karan mencium pipi Sherani dan Neha bergantian dan semua tamu bertepuk tangan melihat kebahagiaan mereka.

Raj hanya menatap pemandangan itu dengan hati kosong, pemandangan yang menjadi impiannya sejak mengenal Sherani tapi kini ternyata bukan dia orang yang beruntung itu, tapi Karan sahabatnya, orang yang bahkan jadi tempat berbaginya tentang gadis impiannya dulu, tapi Raj berusaha untuk tersenyum dan terlihat ikut berbahagia.

***
Kenapa kamu tidak bilang pada Sherani kalau Aditya itu anaknya Raj? “Naina memulai pembicaraan sejak begitu lama mereka terdiam.

Untuk apa?

Ya setidaknya dia tahu kalau Aditya itu anaknya…

Ngk ada gunanya Naina, semua udah terlambat… Aditya anakku, cuma aku.

Sekuat apapun kamu tidak akan bisa merubah kenyataan Raj, dia ibu Adi, dia yang melahirkan Adi… tidak ada yang bisa merubah itu.

Aku yang akan merubahnya… “Raj bersikeras dengan pendapatnya.

Kamu masih mencintainya kan Raj? “Pertanyaan Naina membuat Raj terdiam cukup dulu.

Dulu aku memang mencintainya…

Sampai sekarangpun, detik ini kamu masih mencintainya… tidak mungkin rasa itu bisa hilang karena beberapa hari sedangkan lima tahun aja kamu mampu bertahan Raj…

Raj hanya terdiam, tiba-tiba ponselnya bordering…

Karan… ya hallo…

Raj, Sherani jatuh dari tangga… sekarang aku dirumah sakit, kata dokter besar kemungkinan ingatannya pulih, aku takut Raj… Kamu... Bisa kesini sekarang? "Suara Karan diseberang terdengar sangat khawatir.

Apa? Raj seperti terpaku dengan apa yang baru didengarnya. "Dia tidak mengerti kenapa Karan menelponnya.

Oke... aku segera kesana.

Ada apa Raj?

Sherani dirumah sakit, ayo kita kesana.

Raj mengambil kunci mobil dan langsung menuju rumah sakit. Setibanya disana, Raj melihat Karan menekur dikursi tunggu didepan UGD rumah sakit itu.
 
Karan…”panggil Raj pelan.

Raj… Sherani…”Karan tidak sanggup lagi membendung air matanya, aku ngk mau sesuatu yang buruk terjadi padanya Raj…

Tenang Karan, apa yang terjadi? Karan menceritakan semua yang terjadi pagi tadi, kalau Sherani berlari mengangkat telpon yang berdering di lantai bawah, dia lupa kalau pembantu baru saja membersihkan lantai… dia terjatuh, kepalanya membentur lantai...

Aku takut sesuatu terjadi padanya, “terlihat Karan mulai terlihat ketakutan, dia merasakan lagi saat-saat dimana Sherani kecelakaan 5 tahun yang lalu dan itu rasanya sungguh menyesakkan.
Tiba-tiba seorang dokter keluar dari ruangan...

Bagaimana keadaan istri saya dokter?

Dia baik-baik saja, Karan… seperti yang saya katakan tadi besar kemungkinan ingatan Sherani pulih, karena benturan itu sepertinya membuat memory lamanya kembali tapi itu tidak menghapus apa yang terjadi setelah itu...

Maksud dokter…?

Dia tetap ingat apa yang terjadi 5 tahun terakhir… tenang aja, dia ngk akan kaget dengan semua yang terjadi setelah dia kehilangan ingatannya. Ini kasus yang langka Karan, tapi kita patut bersyukur, dia pulih dengan baik. Saya tinggal dulu ya…”dokter itu meninggalkan Karan yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, dia begitu takut seandainya Sherani meninggalkannya setelah dia tahu kenyataan.

Karan membuka kamar dimana Sherani dirawat, dia masih belum sadarkan diri… Karan hanya bisa menangis disamping tempat tidurnya.

Raj dan Naina hanya diam, tidak tahu kata apa yang harus mereka katakan. Kenapa kamu menangis Karan, bukankah kamu bilang seandainya ingatan Sherani kembali dia tidak akan kembali padaku, tapi kenapa sekarang kamu begitu takut… kenapa kamu memanggilku? Bukankah lebih baik kalau aku tidak ada disini.

Karan memandang Raj dengan tatapan marah... dia menarik tangan Raj keluar.
Kamu tahu... Aku memanggilmu karena aku mencintai Sherani, aku takut kalau dia sadar dia akan menanyakanmu…

Tiba-tiba Karan mencengkram baju Raj “Kamu ngk tau gimana rasanya jadi aku Raj, aku hanya benci dengan keadaan… Kamu tahu, jujur aku masih menganggapmu seorang teman, sahabat yang aku anggap seperti saudara, tapi Raj aku begini karena kamu terlalu mengecewakanku. Kamu pikir luka 5 tahun yang lalu bisa aku lupain gitu aja? Ngk Raj? Kamu ngk tahu gimana rasanya ternyata orang yang kamu cintai ada orang lain dihatinya…. kamu ngk tahu gimana rasanya istri kamu, dia mengandung anak orang lain. Apa kamu tahu gimana rasanya? Ha… “Karan mendorong Raj hingga terduduk di kursi taman.

Coba kamu bayangkan Raj, saat itu aku datang dari jauh untuk menemui seseorang yang aku ingin menjadikannya teman hidup, aku menengadahkan tanganku dengan hormat pada orang tuanya untuk memintanya jadi istriku, aku membawanya ke hadapan pendeta dan mengucapkan janji dihadapan tuhan... Tapi tiba-tiba ada orang lain yang merampasnya secara paksa dariku, kamu tahu kamu telah meludahi air yang akan aku minum. Rasanya sampai detik ini aku masih enggan untuk memaafkan semuanya... aku begini karena aku ingin Sherani melihatku baik-baik saja, tapi Raj... aku tidak pernah baik-baik saja... Jadi kamu jangan pernah berpikir kalau kamu adalah orang yang paling terluka...
Sejak itu aku sangat membencimu Raj, sangat membencimu tapi setiap kali rasa itu hadir aku selalu ingat tentang persahabatan kita, kamu orang terdekatku, sahabat terbaik tapi lihat apa yang kamu lakukan? Apa pernah kamu berpikir semua itu? Kenapa kamu tega Raj? Dan… satu hal yang sebenarnya ingin aku katakan sejak dulu Raj, sejak lama. Kamu selalu mengatakan kalau kamu mencintai Sherani, sangat mencintainya tapi kamu lupa… kalau kamu memang benar-benar mencintainya, kamu akan menunggu sampai dia memberikan tangannya padamu, sampai kau bariskan sindor di belahan rambutnya dan sampai kau kalungkan manggal sutera di lehernya… tapi, kamu egois Raj, kamu egois. Kamu telah merebutnya secara paksa dariku, ini yang kamu bilang cinta?

Kamu tahu... Kenapa aku datang ke Houston? Karena aku sedang mengusahakan pengobatan Sherani, aku ingin dia pulih, aku ingin mengatakan semuanya padanya, tentangmu, tentang Aditya... Aku merasa begitu bersalah menyembunyikan semuanya, tapi kamu... Apa pernah kamu merasakan hal itu? Apa pernah sekali saja kau merasa bersalah atas penghianatanmu padaku?
Raj hanya terdiam.

Karan… Sherani bangun, tiba-tiba Naina datang diantara mereka, kontan saja Raj dan Karan segara memasuki ruangan.

Sherani berusaha membuka matanya, dia melihat keseluruh ruangan termasuk pada Naina, Karan dan pandangannya terhenti pada Raj… dia menatap cowok itu begitu lama dengan ekspresi wajah yang datar.

Lalu pandangannya berpindah ke Karan, tiba-tiba Sherani tersenyum…
Karan… “Sherani memanggilnya dengan suara yang masih berat.
Karan mendekati tempat tidur Sherani, tampak dia berusaha untuk duduk… tiba-tiba dia merangkul Karan dan berbisik… Karan, aku ingin pulang, aku kangen Neha.

Kontan saja Karan keget bukan main, apalagi Raj… apa yang terjadi, apa Sherani belum pulih? Kalau dia sudah pulih kenapa dia seakan tidak mengenali Raj...
Sebentar ya sayang, aku panggil dokter dulu... Karan keluar ruangan.
Sementara Raj masih terpana kearah Sherani, dia benar-benar bingung dengan sikap Sherani.
Kita ketemu lagi ya Raj… “ucap Sherani tiba-tiba yang membuat keterkejutan Raj semakin bertambah.

Kamu dulu selalu bilang kan kalau aku seorang penghianat, tapi kenyataannya… Kamu yang penghianat Raj, kamu… tapi, ya… aku juga memang penghianat, aku menghianati suamiku untuk kamu, itu kekeliruan terbesar yang pernah aku buat dan bahkan aku menyadarinya setelah sekian lama…

Tapi Sherani ”Naina berusaha untuk menimpali.

Aku tidak meminta kamu bicara Naina ”Sherani masih dengan ekspresi datarnya yang membuat Naina terdiam.

Raj... tapi ngk apa-apa kok, terlepas dari semua yang pernah terjadi antara kita aku sudah lupain. Saat itu aku hanya sedang berada di tempat, di waktu dan bersama orang yang salah. Hari ini aku hanya ingin memberitahumu… kalau aku sudah menemukan orang yang tepat, aku mencintai Karan, aku sangat mencintainya.

Sherani? Naina tak habis pikir dengan ucapan Sherani.

Kenapa? Ada apa? Apa ada yang salah dengan kata-kataku… Karan itu suamiku, ayah dari anakku... dan kamu, pasti kamu udah tahu kan semua yang terjadi…

Aku tahu semuanya, bahkan yang tidak kamu tahu sekalipun...

Oh ya… heh ”Sherani tersenyum tipis.

Udahlah… Raj, bukankah kita sudah punya kehidupan masing masing, ngk ada masalah lagi kan? Semua yang terjadi dimasa lalu… kamu udah lupain kan Raj? Iya kan Raj? “Sherani menatap laki-laki itu seraya menunggu jawabannya…

Ya… ya Sherani, aku sudah lupain semuanya.

Hmmm, Sherani tersenyum puas.

Dan tiba-tiba Karan datang dengan seorang dokter, dokter itupun memeriksa keadaan Sherani.
Tidak ada yang perlu di khawatirkan Karan, dia baik-baik saja... tapi sebaiknya istirahat dulu untuk hari ini, besok sudah boleh pulang.

Makasih ya dok…

Ya karan, saya keluar dulu…

Iya…

Karan… Sherani memanggil suaminya, seperti tadi dia langsung memeluk Karan begitu duduk disampingnya. Aku hanya ingin mengingat kamu, aku hanya ingin mencintaimu… Karan terperangah, Sherani pulih tapi dia mengulang kalimat yang pernah dia ucapkan lima tahun yang lalu…

Karan… kami pulang dulu ya, sepertinya Sherani udah baik-baik saja…

Karan terdiam agak lama sambil menatap Raj dengan pandagan yang sendu... Ya... makasih ya... " ujarnya.

Ya...

Ayo Raj,”Naina menarik tangan Raj keluar dari ruangan itu dan mengajaknya pulang.

***
Didalam mobilnya Raj masih terdiam seakan masih bertanya apa yang barusan terjadi.
Kenapa kamu diam Raj? Kenapa tidak bilang kalau kamu tdk pernah menghianatinya, kamu selalu nunggu dia kan Raj? Kenapa tidak bilang? Kenapa Raj?

Karena dia sudah mencintai orang lain, dan setelah ingatannya pulih pun dia masih mencintai orang itu, dihatinya sekarang cuma ada Karan dan Neha… dan aku, sama sekali tidak ada lagi disana.
Jadi?

Aku ingin marah Naina, kenapa semua ini begitu menyakitkan… dia yang dulu pernah bilang kalau dia mencintaiku tapi tadi, kamu dengar kan… dia mencintai orang lain Naina, sebegitu kejamkah waktu? Waktu bisa merubah hati Sherani… tapi kenapa waktu tak bisa merubah hatiku, kenapa Naina... “Raj menangis dan ini untuk kesekian kalinya, cowok itu begitu rapuh dengan semua hal tentang Sherani.

Raj…”Naina merangkul cowok itu mencoba untuk meredakan kesakitannya. Ada butiran bening mengalir di sudut matanya… “kenapa waktu juga tidak bisa membuatku berhenti mencintaimu Raj ”gumamnya dalam hati.

To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar