Bewafaa Hum Nahin 2
(I’ts not about love… but sincerity of heart)
Staring :
Alia Bhaat as Neha Oberoi
Siddarth Malhotra as Aditya Malhotra
Varun Dhawan as Nikhil
Supporting artist :
Sharadha Kapoor as Sheena
Deepika Padukone as Sherani Oberoi
Shahrukh Khan as Karan Oberoi
Ranveer Singh as Raj Malhotra
Diana Penty as Naina
Kalki Koechlin as Priya
Saana Saed as Tina
Part 1
***
“Sejak kepergian Raj, Sherani telah memutuskan untuk menjaga
Aditya, melupakan dan memaafkan semua yang pernah terjadi. Apapun itu yang
pernah terjadi di masa lalu, dia telah menguburnya bersama jasad Raj yang telah
bersemayam dibawah tanah merah dimana orang yang pernah dicintainya itu
berbaring selamanya”
***
Houston – Amerika
Sherani melihat sosok yang begitu dikenalnya, Raj. Dia
menatapnya lama, entah karena apa? Sherani pun terdiam tapi tiba-tiba Raj
menggenggam tangannya, dingin.
Sherani… entah doa atau harapku saja, aku ingin pertemuan
kembali kita rasa. Meski raga berkata tidak, namun hati enggan menolak.
Bolehkah aku mendongeng dalam tidurmu, menyanyikan
mimpi-mimpimu atau apapun itu yang dapat meredakan gemuruh kesunyian.
Aku tahu kau terlahir bukan untukku, tapi salahkah bila aku
mengenangmu?
Karena tak ada satupun alasan yang tepat untukku berhenti
mencintaimu, selain kematian.
Sherani terkeget dan membuka matanya… ternyata hanya mimpi.
Kenapa Raj tiba-tiba datang di mimpinya? Entahlah.
Kenapa sayang? Karan yang sedang bersiap hendak kekantor
agak heran melihat Sherani yang tiba-tiba terbangun dengan wajah bingung.
Aku lihat Raj… “ucap Sherani yang membuat Karan terdiam. Dia
lalu duduk disamping Sherani.
Mungkin dia merindukanmu.
Sherani hanya tersenyum sambil memeluk suaminya.
Kamu ngizinin aku kesana kan? Sherani tampak berharap.
Ya… “ucap Karan pasti, Sherani lalu melepaskan pelukannya
dan berujar… Karan, seandainya waktu bisa terulang kembali, aku akan tetap
memilih kamu dan menjadi yang terbaik seperti yang kamu inginkan. Aku ingin
bersamamu selamanya, sampai aku lelah untuk bernafas.
Karan menatap Sherani dengan mata berbinar.
Kenapa kamu menatapku seperti itu? Tanya Sherani heran.
Aku sedang menatap seseorang yang ternyata telah bersamaku
selama 20 tahun tapi ternyata aku masih mencintainya sama seperti saat pertama
bertemu.
Sherani tersenyum… Dilihatnya pagi sudah menjuntai
dijendela, sepucuk angin jatuh ke bulu mata. Menanyakan kabar seseorang yang
tak lagi dia tahu.
***
Ini untuk yang kesekian kalinya Sherani datang, menaburkan
bunga di makam Raj. Bukan karena cinta, tapi ada sesuatu yang melebihi rasa
rindu.
Raj…
Ini senja yang keseribu kalinya, kutitipkan segala rasa
didalam dada pada rongga udara langit yang jingga.
Tak ada sesiapa disini, hanya uap sisa mimpi mengepul
sekilas lalu raib dihirup angin senja.
Waktu benar-benar sepertinya angin ya, dia berjalan tanpa
pernah aku tersadar banyak hal yang telah terlewat.
Kamu memang udah pergi dari hidup aku tapi kamu meninggalkan
sesuatu dihati… yaitu cinta kita yang pernah ada dan aku ngk akan lupa itu.
Ngk terasa hari ini sudah 14 tahun sejak kamu pergi, aku
datang lagi menziarahi tanah ini.
Rasanya jejak kakiku tahun lalu sudah tertutup rumput yang
mulai tumbuh dan seakan menatapku asing. Mereka seolah tak mengenaliku.
Tapi aku harap kamu masih mengingatku dimanapun kamu
sekarang.
Raj…
Aditya sudah 19 tahun.
Kamu tahu… dia persis sepertimu.
Seandainya kamu disini, pasti kamu bakal senang lihat dia.
Dan Karan… aku masih bersamanya dan aku ingin selalu
bersamanya hingga aku terbaring ditempat yang sama sepertimu saat ini.
Seperti yang sering aku bilang, hatiku masih berdegup setiap
kali menatap ke dalam matanya. 20 tahun bersamanya tapi rasa ini masih seperti
saat pertama kali aku jatuh cinta padanya.
Sherani membelai nisan itu dan menaburkan bunga sekali lagi.
Hari mulai gelap saat dia meninggalkan tempat itu, Sherani menatap ke belakang
sekali lagi. Dia melempar sebuah senyuman sebagai pertanda kalau kedatangannya
bukan karena cinta tapi hanya karena rasa yang pernah hadir dan tiba-tiba
menguap ditelan waktu.
***
Mumbai – India
SMA St. Teresa, Institusi pendidikan pertama di India.
Sekolah ini dibangun 100 tahun yang lalu oleh penjajah inggris yang merupakan
sekolah bertaraf internasional. Orang-orang top disetiap bidangnya di dunia
berasal dari sekolah ini, salah satunya Neha Oberoi… putri satu-satunya Karan
oberoi, pemilik perusahaan mobile terbesar di Mumbai, Air Voice.
Siapa yang tidak mengenalinya, gadis tercantik di SMA St.
Teresa dengan segala kelebihannya, diusia yang masih 17 tahun dia telah
melakukan banyak hal. Aktris muda, model majalah dan iklan, gadis dengan nilai
tertinggi dikelas dan dengan semua itu tidak mungkin ada yang tidak
menyukainya. Hanya saja keangkuhannya sedikit mengganggu kesempurnaan itu.
Mercedes benz SLK sedang melintasi gerbang SMA St. Teresa,
Neha sedang duduk manis di dalam salah satu mobil termahal di dunia itu. Tak
lama keluarlah gadis cantik itu yang membuat taj mahal pun harus menundukkan
kepala dihadapannya.
Neha… “terdengar suara Meera memanggilnya.
Neha hanya menatap temannya itu sebentar sambil terus berjalan.
Wah… rambut baru nich? Celutuk Meera yang melihat rambut
Neha dengan warna baru sementara gadis itu hanya diam.
Neha… ntar pulang sekolah kita ke toko buku yuk… “rengek
Meera yang membuat Neha menghentikan jalannya.
Gadis itu membuka kacamata hitamnya dan menatap Meera… kamu
tahu pagi ini benar-benar menyebalkan dan kamu… jangan menambah mood aku
semakin buruk.
Emangnya kenapa? Aku kan cuma pengen ngajak ke toko buku
kenapa bisa bikin mood buruk sich?
OMG… Meera, kamu tahu tadi pagi itu banyak wartawan didepan
rumah aku cuma mau buat berita tentang warna baru rambut aku? Ya tuhan… aku
rasa mereka benar-benar tidak punya kerjaan lain sekalin ingin tahu kehidupan
aku.
Hahaha… “Meera tertawa ngakak.
Ketawa lagi… “Neha tampak marah.
Sorry… kamu aneh ya, ya iyalah mereka pengen tahu secara
kamu kan selebriti terkenal, lagi boomingnya lagi. Neha Oberoi… model majalah
dan iklan, siapa sich yang ngk kenal? Ya pastinya semua berita tentang kamu
jadi bahan menarik buat disimak, tapi ngk tuh buat aku.
Oh… really? I don’t care… “Neha memakai kacamatanya sambil
berlalu meninggalkan Meera yang masih ketawa ngk jelas.
Neha… tunggu! ”Meera tampak berusaha mengejarnya yang
semakin menjauh.
To be continue…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar