Hrithik Roshan as Anand Kishore
Katrina Kaif as Shanaya
Kareena Kapoor as Meera
Ranbir Kapoor as Prem
Abhisek Bachan as Jay (special appreance)
***
Meera menatap keluar jendela pesawat, hanya awan… dia sudah berpikir berkali-kali dan satu hal yang ingin dia lakukan… ke London, mencari Shanaya. Banyak hal yang ingin dia katakan dan yang pasti dia ingin tahu seperti apa seorang Shanaya… yang berhasil merebut hati Anand darinya. Entah kenapa dia melakukan semua ini.
Aku tidak tahu Anand, apa yang aku lakukan ini salah atau benar… tapi satu hal aku akan bawa Shanaya padamu. Aku akan cari dia, aku ingin kamu bangun… dan kalau cuma dia yang bisa membantuku, aku akan buang dulu perasaan sakitku “bisiknya pada diri sendiri.
Satu bulir bening jatuh di matanya, bagaimana mungkin dia melakukan sesuatu yang jelas-jelas akan menyakitinya? Menemui Shanaya… itu sama saja dengan muruntuhkan tanah tempat dia berpijak, tapi dia ngk punya pilihan lain. Dia harus lakukan ini… harus!
Begitu sampai Meera sepertinya sangat terburu-buru… dan bruk, dia menabrak seseorang hingga belanjaanya jatuh berserakan di lantai.
Ops… maaf ya aku ngk sengaja ”ucap Meera pada gadis dihadapanya.
I’ts oke… “gadis itu memunguti belanjaanya. Meera ikut membantu.
Sekali lagi maaf ya…
Gadis itu hanya tersenyum sambil berlalu pergi dari hadapan Meera, namun tak beberapa langkah Meera berbalik menatap gadis itu yang sudah menjauh darinya. Entah kenapa? dia hanya tertegun tanpa kata.
***
Sudah 2 hari Meera di London, tapi dia tidak menemukan tanda-tanda gadis itu. Bagaimana bisa mencari seseorang yang bahkan tidak tahu rupanya sekalipun… oh my god, apa yang harus aku lakukan?
Prem… “tiba-tiba nama itu muncul di ingatan Meera, suami Shanaya. Bukankah dia pengusaha property terkenal, pasti tidak akan sulit mencarinya. Tanpa pikir panjang Meera langsung keluar dan berusaha menemukannya dan benar… hanya dalam waktu 2 jam Meera berhasil menemukan kantornya. Ternyata Prem benar-benar pengusaha sukses, Meera hanya mencarinya di 2 perusahaan dan langsung menemukan alamat kantornya dengan mudah.
Meera melangkahkan kakinya memasuki gedung itu…
Selamat siang, ada yang bisa kami bantu? Seorang administrasinya bertanya pada Meera.
Aku ingin bertemu dengan bapak Prem Kishen, apa dia ada?
Siapa anda? Apa sudah membuat janji sebelumn ya?
Belum tapi…
Maaf nona, kami hanya melayani bila anda sudah membuat janji sebelumnya. Lagian bapak Prem Kishen sedang keluar. Anda bisa tunggu, nanti akan kami hubungi lagi…
Oke thanks… “Meera duduk diruang tunggu dengan cemberut. Dia tampak sangat lelah, dia selalu memperhatikan siapa yang datang berharap kedatangan Prem tidak terlewatkan dari pantauannya.
Prem… “Meera kaget, dia mendengar ada seseorang memanggil nama Prem dari luar gedung, dilihatnya seorang gadis sedang melambaikan tangannya kearah laki-laki yang hendak memasuki kantor. Dia… Meera sangat kaget melihat gadis itu, ya gadis itu… yang ditemuinya di bandara kemarin. Dia buru-buru keluar dan mengikuti gadis itu, dia tidak peduli lagi dengan Prem, yang dia cari Shanaya…
Gadis itu turun di depan sebuah coffee shop, Meera terus mengikutinya. Gadis itu duduk sendiri, Meera terus memperhatikan gadis itu dari jauh, entah kenapa dia begitu yakin gadis itu adalah gadis yang dia cari.
Permisi… “Meera memberanikan diri bicara dengannya.
Ya…
Boleh aku duduk disini… aku sendiri dan tidak ada teman, aku lihat kamu juga sendirian…
Oh, silahkan… “gadis itu tersenyum… oh sepertinya kita pernah bertemu, tapi dimana ya?
Di bandara, waktu itu aku tidak sengaja menjatuhkan belanjaanmu… “ucap Meera yakin.
Oh ya… aku inget, aku Shanaya… kamu? “ujar Shanaya sambil mengulurkan tangannya.
Deg… Meera merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya mendengar nama itu. Dadanya sesak, rasanya ingin menangis sekali lagi. Ternyata dia benar-benar Shanaya, gadis yang dia cari ada di hadapannya, gadis yang diam-diam mencuri Anand darinya. Gadis yang membuatnya harus terjaga dari mimpi panjang dan terbangun lalu menyadari… ternyata Anand telah beralih hati.
Meera hanya tersenyum lalu duduk, Shanaya pun tidak berusaha bertanya lagi… dia sibuk dengan coffee ditangannya.
Kamu baru pertama kali ke London ya? Tanya Shanaya.
Ya…
Kerja?
Bukan, aku sedang mencari seseorang?
Benarkah? Siapa? Maaf ya… aku terlalu banyak bertanya, oke… aku pergi dulu. Sampai ketemu lagi… oh ya, kamu belum beritahu aku namamu, siapa namamu?
Meera berdiri dan berbalik… aku Meera, aku yakin kamu pernah mendengar namaku… aku Meera, tunangan Anand, Anand Kishore.
Shanaya tersentak, dia terdiam tanpa kata… dia hanya menatap Meera dengan tajam.
Dan aku kesini untuk mencarimu… Shanaya ”ucap Meera sambil memperjelas nama Shanaya. Kali ini dia tak bisa menahan airmatanya untuk tidak jatuh.
Tanpa mengatakan apapun Shanaya keluar dari coffee shop itu.
Shanaya tunggu… aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Shanaya tidak menghiraukan panggilan Meera dia terus berjalan dengan cepat.
Kamu dengar aku kan? Meera berhasil memegang tangan gadis itu. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu… please.
To be continue…
Katrina Kaif as Shanaya
Kareena Kapoor as Meera
Ranbir Kapoor as Prem
Abhisek Bachan as Jay (special appreance)
***
Meera menatap keluar jendela pesawat, hanya awan… dia sudah berpikir berkali-kali dan satu hal yang ingin dia lakukan… ke London, mencari Shanaya. Banyak hal yang ingin dia katakan dan yang pasti dia ingin tahu seperti apa seorang Shanaya… yang berhasil merebut hati Anand darinya. Entah kenapa dia melakukan semua ini.
Aku tidak tahu Anand, apa yang aku lakukan ini salah atau benar… tapi satu hal aku akan bawa Shanaya padamu. Aku akan cari dia, aku ingin kamu bangun… dan kalau cuma dia yang bisa membantuku, aku akan buang dulu perasaan sakitku “bisiknya pada diri sendiri.
Satu bulir bening jatuh di matanya, bagaimana mungkin dia melakukan sesuatu yang jelas-jelas akan menyakitinya? Menemui Shanaya… itu sama saja dengan muruntuhkan tanah tempat dia berpijak, tapi dia ngk punya pilihan lain. Dia harus lakukan ini… harus!
Begitu sampai Meera sepertinya sangat terburu-buru… dan bruk, dia menabrak seseorang hingga belanjaanya jatuh berserakan di lantai.
Ops… maaf ya aku ngk sengaja ”ucap Meera pada gadis dihadapanya.
I’ts oke… “gadis itu memunguti belanjaanya. Meera ikut membantu.
Sekali lagi maaf ya…
Gadis itu hanya tersenyum sambil berlalu pergi dari hadapan Meera, namun tak beberapa langkah Meera berbalik menatap gadis itu yang sudah menjauh darinya. Entah kenapa? dia hanya tertegun tanpa kata.
***
Sudah 2 hari Meera di London, tapi dia tidak menemukan tanda-tanda gadis itu. Bagaimana bisa mencari seseorang yang bahkan tidak tahu rupanya sekalipun… oh my god, apa yang harus aku lakukan?
Prem… “tiba-tiba nama itu muncul di ingatan Meera, suami Shanaya. Bukankah dia pengusaha property terkenal, pasti tidak akan sulit mencarinya. Tanpa pikir panjang Meera langsung keluar dan berusaha menemukannya dan benar… hanya dalam waktu 2 jam Meera berhasil menemukan kantornya. Ternyata Prem benar-benar pengusaha sukses, Meera hanya mencarinya di 2 perusahaan dan langsung menemukan alamat kantornya dengan mudah.
Meera melangkahkan kakinya memasuki gedung itu…
Selamat siang, ada yang bisa kami bantu? Seorang administrasinya bertanya pada Meera.
Aku ingin bertemu dengan bapak Prem Kishen, apa dia ada?
Siapa anda? Apa sudah membuat janji sebelumn ya?
Belum tapi…
Maaf nona, kami hanya melayani bila anda sudah membuat janji sebelumnya. Lagian bapak Prem Kishen sedang keluar. Anda bisa tunggu, nanti akan kami hubungi lagi…
Oke thanks… “Meera duduk diruang tunggu dengan cemberut. Dia tampak sangat lelah, dia selalu memperhatikan siapa yang datang berharap kedatangan Prem tidak terlewatkan dari pantauannya.
Prem… “Meera kaget, dia mendengar ada seseorang memanggil nama Prem dari luar gedung, dilihatnya seorang gadis sedang melambaikan tangannya kearah laki-laki yang hendak memasuki kantor. Dia… Meera sangat kaget melihat gadis itu, ya gadis itu… yang ditemuinya di bandara kemarin. Dia buru-buru keluar dan mengikuti gadis itu, dia tidak peduli lagi dengan Prem, yang dia cari Shanaya…
Gadis itu turun di depan sebuah coffee shop, Meera terus mengikutinya. Gadis itu duduk sendiri, Meera terus memperhatikan gadis itu dari jauh, entah kenapa dia begitu yakin gadis itu adalah gadis yang dia cari.
Permisi… “Meera memberanikan diri bicara dengannya.
Ya…
Boleh aku duduk disini… aku sendiri dan tidak ada teman, aku lihat kamu juga sendirian…
Oh, silahkan… “gadis itu tersenyum… oh sepertinya kita pernah bertemu, tapi dimana ya?
Di bandara, waktu itu aku tidak sengaja menjatuhkan belanjaanmu… “ucap Meera yakin.
Oh ya… aku inget, aku Shanaya… kamu? “ujar Shanaya sambil mengulurkan tangannya.
Deg… Meera merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya mendengar nama itu. Dadanya sesak, rasanya ingin menangis sekali lagi. Ternyata dia benar-benar Shanaya, gadis yang dia cari ada di hadapannya, gadis yang diam-diam mencuri Anand darinya. Gadis yang membuatnya harus terjaga dari mimpi panjang dan terbangun lalu menyadari… ternyata Anand telah beralih hati.
Meera hanya tersenyum lalu duduk, Shanaya pun tidak berusaha bertanya lagi… dia sibuk dengan coffee ditangannya.
Kamu baru pertama kali ke London ya? Tanya Shanaya.
Ya…
Kerja?
Bukan, aku sedang mencari seseorang?
Benarkah? Siapa? Maaf ya… aku terlalu banyak bertanya, oke… aku pergi dulu. Sampai ketemu lagi… oh ya, kamu belum beritahu aku namamu, siapa namamu?
Meera berdiri dan berbalik… aku Meera, aku yakin kamu pernah mendengar namaku… aku Meera, tunangan Anand, Anand Kishore.
Shanaya tersentak, dia terdiam tanpa kata… dia hanya menatap Meera dengan tajam.
Dan aku kesini untuk mencarimu… Shanaya ”ucap Meera sambil memperjelas nama Shanaya. Kali ini dia tak bisa menahan airmatanya untuk tidak jatuh.
Tanpa mengatakan apapun Shanaya keluar dari coffee shop itu.
Shanaya tunggu… aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Shanaya tidak menghiraukan panggilan Meera dia terus berjalan dengan cepat.
Kamu dengar aku kan? Meera berhasil memegang tangan gadis itu. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu… please.
To be continue…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar