Kamis, 01 Januari 2015

CERBUNG SAANS (Part 10)


Hrithik Roshan as Anand Kishore
Katrina Kaif as Shanaya
Kareena Kapoor as Meera
Ranbir Kapoor as Prem
Abhisek Bachan as Jay (special appreance)

***
Kenapa kamu mencariku? Akhirnya Shanaya bersedia untuk bicara dengan Meera.
Meera mengeluarkan sesuatu dari tasnya, diary Anand… dan memberikannya pada Shanaya. Ini… aku menemukannya sehari setelah pertunanganku. Sekarang katakan… apa yang akan kamu lakukan jika kamu ditempatku?

Shanaya membuka diary itu setiap lembarnya, dia terdiam… terlihat jelas ada bulir bening turun dari matanya hingga membasahi kertas itu. Shanaya menatap Meera, dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia katakan…

Meera… maafkan aku kalau semua ini menyakitimu tapi aku sudah tinggalkan semuanya. Sejak lama aku sudah menyadari kekeliruanku… Aku sudah menikah… dan…
Aku tahu… Prem Kishen, suamimu kan?
Ya… Lalu apa yang kamu inginkan dengan mencariku?
Aku ingin kamu ikut denganku, ke Mumbai… kamu mau kan?
Untuk apa Meera? Shanaya tampak heran.
Anand sakit Shanaya… dia kecelakaan tiga hari yang lalu dan sampai sekarang dia belum sadarkan diri.
Apa? Kamu mau bawa aku menemui Anand? Omong kosong apa ini? Udahlah Meera, kamu ngk perlu lakukan ini, kalaupun Anand sakit yang dia butuhkan itu cuma dokter dan obat… bukan aku. Aku pergi ya… kamu ngk perlu buang-buang waktu kamu kesini.
Dia sering memanggil namamu, karena itu aku datang kesini. Please Shanaya… ikutlah bersamaku… “Meera tampak memelas.
Apa yang kamu inginkan dengan kedatanganku?
Kesembuhan Anand… “jawab Meera pasti.

Lama Shanaya terdiam… maaf Meera aku tidak bisa lakukan semua ini. Kamu mencintainya kan? Aku tidak mencintainya lagi Meera “Shanaya menggenggam tangan Meera… Meera, cinta itu menyembuhkan, dia pasti sembuh… tunjukin kalau kamu cinta sama dia, semuanya pasti baik-baik aja kok. Kamu bisa lakukan semua ini tanpa aku, kamu orang yang bersamanya sekian lama. Meera… cinta itu bukan hanya tentang perasaan tapi keterbiasaan… “Shanaya beranjak pergi, dia hanya tak ingin rasa yang lama dia kubur akan datang lagi begitu bertemu laki-laki itu.

***
Keesokan harinya…
Meera… “Shanaya kaget melihat Meera sedang berdiri di depan kantor Prem
Please Shanaya… tidak akan lebih dari tiga hari, setelah itu kamu boleh pergi. Aku mohon, aku hanya ingin Anand bangun… itu saja ”Meera menangis.
Kenapa harus aku Meera? Bagaimana kalau kedatanganku tidak merubah apapun?
Karena Anand mencintaimu…
Kamu gila ya? Cinta? What nonsense… “Shanaya berlalu pergi.
Shanaya tunggu… selain kamu tidak ada orang yang bisa melakukan ini.
Shanaya berhenti sebentar. Menatap Meera dengan sendu tapi dia kembali berlalu sementara Meera terus mengikutinya dari belakang.
Besok aku akan ke Mumbai, aku harap kamu bisa ikut bersamaku… please Shanaya, aku butuh bantuanmu… “Shanaya terus melangkah tanpa menghiraukan Meera yang terus bicara padanya, dia segera menyetop taksi dan pergi… aku akan menunggumu Shanaya ”Meera berteriak entah gadis itu mendengarnya atau tidak.

***
Meera terlihat sangat gelisah, penerbangannya 10 menit lagi tapi tidak ada tanda-tanda Shanaya akan muncul , Meera pasrah sepertinya gadis itu tidak akan datang… dia berjalan gontai menuju pesawat, berkali-kali Meera melihat kebelakang beharap Shanaya datang berlari menghampirinya… tapi sepertinya dia harus kembali ke Mumbai tanpa dia. Semua sia-sia… Meera menghempaskan tubuhnya di kursi, dia menghela nafas panjang.

Kenapa begitu terlambat… “tiba-tiba seseorang menegurnya dari samping, Meera menoleh.
Shanaya? Meera begitu kaget melihat gadis itu sedang duduk di sampingnya.
Kamu mengajakku ke Mumbai, tapi kenapa begitu lama kamu masuk?
Meera hanya diam dan menatap Shanaya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Thanks… “hanya itu yang bisa diucapkan Meera.
Bukan sekarang, nanti kalau tunanganmu sudah sembuh. Dan aku tidak akan lebih dari tiga hari. Suamiku menunggu, ini aja aku udah susah banget buat izin sama dia.
Meera hanya tersenyum… apapun itu Meera senang Shanaya bisa ikut. Setidaknya kalaupun dia bertemu Anand, dia ingin Anand menyadari satu hal, Shanaya sudah menjadi milik orang lain.

***
Masuk yuk… “Meera mempersilahkan Shanaya masuk ke apartementnya. Mereka telah sampai di Mumbai.
Shanaya masuk dengan canggung, keadaannya begitu berantakan.
Kamu tinggal sendiri?
Ya… “jawab Meera sambil membereskan pakaiannya.
Orang tuamu?
Mereka di Malaysia. Aku kerja disini Shanaya, lagian aku lebih suka tinggal sendiri, menjadi wanita karir yang sukses.
Kamu ngk ada rencana untuk tinggal di Malaysia?
Ada… tapi yach mungkin aku akan menetap disini, lagian aku juga akan menikah dengan Anand dan pasti aku akan tinggal bersamanya… “tiba-tiba Meera menghentikan pekerjaanya, dia tertegun lama… menikah? Entah bagaimana nasib pernikahannya setelah semua kejadian ini.
Meera… kamu baik-baik aja kan? Shanaya terlihat khawatir melihat Meera terdiam.
Sudahlah… kamu tidur lagi, besok pagi kita akan kerumah sakit.

Malam pun semakin larut, Shanaya masih terbangun… dia tidak bisa membayangkan esok, Anand… laki-laki yang berusaha dia singkirkan dari hatinya tapi besok… dia akan menemuinya. Shanaya menghela nafas panjang dan berusaha menutup mata.

To be continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar