Kamis, 01 Januari 2015

CERBUNG SAANS (Part 14)

Hrithik Roshan as Anand Kishore
Katrina Kaif as Shanaya
Kareena Kapoor as Meera
Ranbir Kapoor as Prem
Abhisek Bachan as Jay (special appreance)

***
Shanaya sudah balik ke London… dia bilang Prem sudah memintanya balik “Meera memberitahu tentang kepergian Shanaya pada Anand, cowok itu hanya diam tanpa kata. Tak ada kata yang ingin dia sampaikan… Meera sepertinya mengerti ada rasa gelisah yang mungkin sulit untuk diungkapkan. Yang jelas Shanaya telah pergi, Anand harus bisa terima kalau dia harus berhenti berharap pada gadis itu.

Kenapa Anand? Tanya Meera.
Anand menatap Meera sambil tersenyum, tiba-tiba dia menggenggam tangan gadis itu… Meera, maaf untuk semuanya… Maukah kamu menikah denganku?
Meera kaget dan tersenyum, matanya terlihat berbinar, dia mangangguk cepat… ya Anand, aku mau… “Meera memeluk Anand dengan bahagia, air matanya jatuh, Anand… orang yang dicintainya, kini telah kembali padanya.

Setelah hari itu, Meera sepertinya sudah melupakan tentang Shanaya. Dia sangat bahagia, pernikahannya akan digelar seminggu lagi, entah kenapa Anand meminta pernikahan mereka dipercepat dan itu membuat Meera terlihat lebih senang. Dia sangat antusias mempersiapkan semuanya, dia sudah cuti dari pekerjaannya dan fokus pada persiapan pernikahan mereka.

***
Hari ini mereka sedang fitting gaun pengantin.
Gimana? Meera keluar dari ruang ganti, dia mengenakan gaun putih dalam yang sangat cantik, entah kenapa Anand merasa melihat Shanaya lagi di hadapannya. Dia tertegun sejenak. Senyuman itu masih terlihat jelas, bukan siluet tapi seperti sosok yang benar-benar nyata.

Anand… “panggilan Meera mengagetkan Anand, dia tersadar bukan Shanaya yang dihadapannya. Sangat cantik… “ucapnya ringan.
Meera tampak tersenyum bahagia dan berlalu mengganti pakaian lagi, mereka lalu berjalan-jalan membeli barang-barang lain yang diperlukan, seharian ini mereka menghabiskan waktu bersama, belanja, makan… rasanya Meera kembali ke masa saat mereka pacaran dulu dan tentunya tanpa kehadiran Shanaya. Meera merasa inilah Anand yang dikenalnya 5 tahun yang lalu dan sekarang telah kembali padanya.

Pernikahan tinggal 2 hari lagi, semua sudah siap… Meera seperti tidak sabar melihat gaun pengantin yang tergantung di kamarnya. Dia melihat ke seluruh sudut ruangan… kamar tercintaku, lusa aku ngk bakal disini lagi tapi dirumah Anand ”ckkkk…. “dia tertawa geli sendiri sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia menatap langit-langit kamar dengan tersenyum bahagia.

***
Hari ini Meera sedang duduk disebuah Coffee shop, dia sedang menunggu Anand karena ada sedikit pekerjaan yang harus ditangani. Meera tampak begitu tenang sambil membolak balik majalah dan tiba-tiba dia melihat seseorang, Meera melihatnya lebih dekat… sepertinya aku kenal, lihat dimana ya? Bisiknya pada diri sendiri.

Prem… “nama itu muncul di ingatannya, ya itu Prem suaminya Shanaya, dia pernah melihat cowok itu didepan kantornya waktu di London saat dia mencari Shanaya.

Hai… “Meera menyapa cowok itu.
Cowok itu tampak heran melihat Meera.
Aku Meera, teman Shanaya…”ujar Meera sambil mengulurkan tangannya.
Hai… “cowok itu menjabat tangan Meera, kamu temannya Shanaya ya? Salam kenal… tapi kok Shanaya ngk pernah cerita ya?
Iya… kita baru kenal sekitar sekitar 1 bulan yang lalu, tapi kamu ngapain di Mumbai?
Ada perkerjaan disini dan besok aku sudah balik ke London…
Oh… duduk disana yuk, aku sendirian aja soalnya… “ajak Meera pada Prem.
Yap… kamu lagi ngapain disini sendirian? Tanya Prem setelah mereka duduk.
Ya… sebenarnya aku sedang menunggu tunanganku, dia bekerja di kantor itu ”ujar Meera sambil menunjuk sebuah kantor yang berada di ujung jalan. Kok bisa gantian gitu ya… Shanaya kan baru balik ke London, kamu malah kesini?
Shanaya ke Mumbai? Kapan?
Sekitar dua minggu yang lalu, tapi kok kamu sepertinya ngk tahu Shanaya ke Mumbai?
Ngk… dia ngk pernah bilang. “Prem meneguk kopinya, Meera tampak mengerutkan keningnya, dia terlihat bingung.
Tapi dia bilang, dia harus balik ke London secepatnya karena suaminya menelpon dia untuk balik… “ucap Meera masih dengan wajah bingungnya.
Suaminya? Siapa? Shanaya belum menikah “ucap Prem pasti.
KYA? Seperti tersambar petir di siang bolong Meera sangat terpana mendengar jawaban Prem. Tapi kamu?
Aku memang sudah menikah tapi bukan dengan Shanaya… “ucap Prem yang membuat Meera semakin terpana, Shanaya membohonginya. Tapi kenapa?

Sepertinya Shanaya bergurau. Aku memang bertunangan dengannya dan kami bahkan akan menikah tapi saat itu aku tidak mengerti kenapa dia menangis saat pemberkatan kita akan dimulai, aku bingung… dia sangat terisak dan aku bertanya dia kenapa? Tiba-tiba dia berkata, kalau dia tidak bisa menikah denganku. Aku sangat terpukul waktu itu. Dia pergi dari gereja dengan gaun pengantin dan itu benar-benar menyakitkan. Tapi setelah sekian lama, akhirnya dia mau jujur… dia mencintai orang lain.

Aku marah, tapi buat apa… aku berusaha mengerti dan berusaha menganggap Shanaya seorang teman. Tapi jujur saat itu aku sangat mencintainya… dia selalu bilang aku sok sibuk dan tidak pernah ada waktu untuknya. Tapi aku sangat mencintainya, mungkin saja aku tidak tahu cara menunjukkannya. Butuh waktu lama untukku bisa melupakan Shanaya, tapi mungkin memang dia bukan jodohku. Sampai sekarangpun… dia selalu menolak memberitahu bila aku bertanya siapa orang yang dia cintai. Tapi sekarang… semuanya jauh lebih baik. Aku bisa mengerti keputusan Shanaya dan juga aku pun sudah menikah karena aku pikir… aku ngk akan bahagia menikah dengan orang yang tidak mencintaiku dan sekarang, Shanaya bagiku hanya seorang sahabat. Istriku juga berhubungan baik dengannya.

Meera terdiam tanpa kata mendengar semua penjelasan Prem, ini lebih mengagetkan dari pada saat dia menemukan diary Anand.
Meera… ada apa? Prem sepertinya bingung melihat Meera yang tiba-tiba terdiam.
Shanaya mencintai tunanganku… dan ternyata dia belum melupakannya “ucapan Meera membuat Anand kaget bukan main, dia hanya menatap Meera lama tanpa berkata apapun.

To be continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar