Hrithik Roshan as Anand Kishore
Katrina Kaif as Shanaya
Kareena Kapoor as Meera
Ranbir Kapoor as Prem
Abhisek Bachan as Jay (special appreance)
***
4 Januari 2004
“Entah kenapa tiba-tiba aku merindukannya, ya aku merindukan Shanaya… aneh memang. Aku ingin bertemu dengannya… dan Sungguh kejutan… sepulang kerja aku melihat gadis itu berdiri tepat dihadapanku… Shanaya menungguku diluar kantor, entah ada gerangan apa dia sengaja datang ke kantorku…”
Shanaya? Kamu disini? Ada apa?
Aku ingin bertemu denganmu… “jawab Shanaya pasti.
“Aku tidak mengerti kenapa Shanaya ingin menemuiku, yang jelas aku senang bisa bertemu dia lagi… aku bahagia melihatnya lagi, padahal baru semalam aku mengantarnya pulang tapi entah kenapa terasa begitu lama… bahkan sangat lama, seandainya aku bisa katakan “Shanaya… apapun alasannya aku senang kamu berada disini sekarang””
Apa kamu lagi sibuk? Tanya Shanaya mengagetkan Anand.
Tidak… ada apa Shanaya?
Maukah kamu menemaniku?
Kemana?
Fitting gaun pengantin, aku sendiri… Prem sangat sibuk, tapi kalau…
Shanaya… aku selalu ada waktu untukmu ”Anand buru-buru memotong pembicaraannya dan menarik tangan Shanaya ke mobil. Shanaya merasa ada yang berbeda dengan perkataan Anand barusan, kenapa dia merasa begitu bahagia kalimat Anand “aku selalu ada waktu untukmu” Kenapa? Tapi apapun itu, Shanaya hanya mengulum senyum.
Sepertinya dia tidak sungguh-sungguh mencintaiku… “ujar Shanaya memulai pembicaraan.
Anand menatap Shanaya heran…
Dia lebih mencintai pekerjaannya, kekuasaan, uang dan…. Dia ngk pernah ada buat aku “ujar Shanaya, wajahnya terlihat sendu.
Tiba-tiba Anand menggenggam tangan Shanaya… Shanaya, jika dia tidak mencintaimu, dia tidak akan menikah denganmu. Dia pasti mencintaimu hanya saja mungkin dia tidak tahu cara menunjukkanya.
“Apa yang aku katakan, tuluskah aku dengan ucapanku?
“Ya tuhan… apa yang aku rasa?
“Seperti berakhir… tapi mulaipun belum…
“Seperti hilang… tapi justru tak pernah ada…
“Seperti ada yang pergi… padahal tak pernah datang…
“Seperti ada yang meninggalkan… padahal tak pernah memiliki…
“Dan… seperti lepas, padahal tak pernah ada digenggaman…”
Shanaya tertegun menatap Anand, ada perasaan aneh dalam hatinya melihat mata itu, ada apa? Pertemuan singkat dengan Anand kenapa begitu membuatnya tak karuan seperti ini, gelisah ini… ada apa? Tiba-tiba Shanaya tersadar dia buru-buru melepaskan tangannya.
Anand… kamu punya kekasih? Shanaya berusaha mengalihkan pembicaraan.
Kekasih?
Ya… calon istri, aku memberitahumu tentangku kenapa kamu tidak memberitahuku tentangmu…
Yap… namanya Meera, dia di Delhi… kami sudah bersama sejak tiga tahun yang lalu. Dia gadis yang baik. Apalagi?
Hahaha… aku bukan lagi mewawancaraimu Anand…. “Shanaya geleng-geleng kepala melihat cowok itu.
Akhirnya mereka sampai di butik…
Anand… sepertinya ukuranmu tidak beda jauh dengan Prem, apa kamu mau mencoba baju untuknya?
Ya… of course… “jawab Anand pasti.
Oke… aku ke dalam dulu…
Tak lama Shanaya keluar dengan gaun putih pengantin…,
Bagaimana? Dia meminta pendapat Anand.
“Aku terdiam, aku merasa ada seorang putri salju sedang berdiri di hadapanku. Sangat cantik… aku sedang merasa berdiri entah didunia mana dengan seorang peri yang menatap padaku, aku tertegun sejenak… mencoba menata degup jantungku yang mulai tak beraturan. Siapapun Prem… tiba-tiba aku merasa iri padanya…”
Anand hanya diam menatap Shanaya, dia hanya tersenyum sambil mengacungkan jempol tangannya pada gadis itu. Tak ada yang bisa dia katakan.
***
Thanks… kamu mau menemaniku hari ini ”Shanaya tampak bahagia.
Your welome… ayo, sekarang kamu harus menemaniku…
Kemana? Tanya Shanaya heran.
Tanpa mengatakan apa-apa, Anand segera menarik tangan Shanaya…
“Aku mengajaknya ke wahana bermain, kita mencoba semua permainan… satu hal lagi ternyata Shananya sangat menyukai ice cream… dia perempuan yang berbeda. Ketika banyak gadis takut dengan ice cream dengan alasan berat badan tapi Shanaya tidak… dia cuek, makan semua makanan yang ada… berkali-kali aku bisa melihat ketawanya yang ceria… aku bisa tertawa hanya dengan melihat senyumnya, hanya dengan melihat tingkahnya yang konyol… ya tuhan, ada apa denganku? Kenapa musim seakan berganti dalam sekejap dengan kehadiran gadis itu…”
Thanks… hari ini aku sangat bahagia, aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku sebahagia ini. Selama ini Prem tidak pernah mengizinkanku makan ice cream. Dia bilang nanti gaun pengantinku kesempitan, dia tidak suka gadis gemuk… sekali lagi makasih buat hari ini… “Shanaya terlihat sangat bahagia, Anand hanya terdiam mendengar celoteh gadis itu… mereka telah sampai didepan rumah Shanaya.
Sama-sama… makasih juga, aku juga senang banget bisa jalan sama kamu… “ujar Anand sambil tersenyum.
Bye… sampai ketemu lagi ”Anand melajukan mobilnya meninggalkan Shanaya yang terlihat masih mengulum senyum.
***
Wah… ada apa nich, sepertinya kamu bahagia banget…”sepupu Shanaya tiba-tiba mengagetkannya begitu tiba di dalam rumah.
Jenny… “Shanaya pura-pura kesal sambil berlalu ke kamarnya.
Siapa dia?
Siapa?
Shanaya… kamu tuh ngk ahli kalau urusan berbohong… siapa yang bikin kamu bisa seneng kayak gini?
Dia Anand… Anand Kishore, dia dari india juga…
Lalu?
Lalu apa? Dia baik… menyenangkan, dia selalu bisa bikin aku tertawa dan dia membuatku merasa benar-benar jadi diri sendiri. “ujar Shanaya sambil tersenyum.
Kamu mencintainya?
Cinta? Oh Jenny… tentu saja tidak, dia hanya teman… dia juga akan menikah, dia sudah punya kekasih di India. Kita berdua hanya teman… oke!!!
Kamu tahu Shanaya… cinta itu berasal dari rasa menyenangkan. Kamu harus hati-hati… jangan terlalu jauh…
Entah kenapa perkataan Jenny membuat Shanaya terdiam, dia tidak mengerti... benarkah cinta segampang itu hadir, tapi kenapa dia tidak bisa mengatakan iya sewaktu Anand bertanya apa dia mencintai Prem? Bukankah dia mengenalnya sejak lama… dan kenapa pertemuan singkat dengan Anand terasa begitu berbeda dengan kebersamaan yang panjang dengan Prem.
To be continue…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar