Kamis, 01 Januari 2015

CERBUNG SAANS (Part 15)


Hrithik Roshan as Anand Kishore
Katrina Kaif as Shanaya
Kareena Kapoor as Meera
Ranbir Kapoor as Prem
Abhisek Bachan as Jay (special appreance)

***
Meera tidak bisa menyembunyikan kekagetannya tentang apa yang baru terjadi, Shanaya… kenapa gadis itu membohonginya? Dia belum menikah dan… artinya dia masih mencintai Anand. Jadi ternyata Anand menunggu seseorang yang memang sedang menunggunya.
Lalu siapa dia sekarang?

Meera… Meera…
Ya… “jawab Meera terkaget dengan penggilan Anand.
Kamu kenapa sich? Kita udah sampai… Ada apa? Dari tadi diam aja kayak orang bengong, lagi mikirin apa sich?
Ngk apa-apa kok. Anand… kamu yakin mau menikah denganku?
Lho kenapa tiba-tiba kamu nanya kayak gini?
Kalau seandainya Shanaya belum menikah dan dia sedang menunggumu, apa kamu akan tetap melanjutkan pernikahan kita?
Anand terdiam agak lama, dia menatap Meera mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Meera… kamu ngomong apa sich?
Jawab aku… “Meera bicara setengah membentak.
Meera… aku sudah lupakan semuanya, jangan bertanya soal itu lagi ya. Ya udah kamu istirahat dulu… jangan berpikir yang macam-macam. Besok hari pernikahan kita… oke ”ucap Anand tersenyum sambil mengacak-acak rambut Meera.
Apa kamu mencintaiku?
Anand kembali terdiam dengan pertanyaan Meera, dia pun bingung kenapa dia begitu enggan untuk mengatakan iya... Ya tuhan, benarkah Shanaya belum sepenuhnya pergi dari pikiran?
Tentu saja aku mencintaimu. Aku pergi dulu ya... "Jawab Anand setelah lama terdiam.
Gadis itu akhirnya turun dari mobil, dia masih menatap mobil Anand meninggalkan rumahnya. Entah kenapa hatinya merasa Anand sedang berbohong.

Malam harinya Meera tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun. Entah karena esok pernikahannya ataukah karena kenyataan yang didengarnya tadi siang tentang Shanaya. Ditatapnya gaun yang akan dipakainya besok, hatinya merasa teriris.

***
Entah apa yang membuat Meera begitu bimbang, dia masih menatap dirinya di cermin. Semua telah siap, dirinya persis seperti apa yang dia pikirkan… gaun putih yang telah dipesannya sejak lama, persiapan pesta, semuanya… tapi kenapa Meera menatap pantulan dirinya di cermin dengan pandangan datar. Hari yang seharusnya dia bahagia tapi malah sebaliknya semuanya terasa begitu samar. Ada satu hal yang terpikir di benaknya… Shanaya, kenapa gadis itu membohonginya, bagaimana kalau seandainya Anand tahu? Apakah dia akan tetap mau menikah dengannya? Meera menghela nafas panjang, semua terasa begitu sesak, kenapa Shanaya membatalkan pernikahannya? Apakah karena Anand?

Meera, cepat nak… ini sudah waktunya kita ke gereja. “terdengar suara ayahnya memanggil Meera yang sejak tadi hanya mematung di depan meja rias.
Iya pa… “jawab Meera cepat. Dia menghela nafas sekali lagi, ya… dia harus pergi, Anand miliknya dan tidak ada yang bisa merubah itu. Meera melangkahkan kakinya keluar, menemui semua orang dan akhirnya mereka berangkat menuju gereja.

Meera melangkahkan kakinya menuju altar didampingi ayahnya, dilihatnya Anand sedang menunggunya. Terlihat sekali kalau cowok itu sedang memaksakan diri untuk tersenyum, itu membuat kebimbingan Meera muncul lagi… dia telah berada di samping Anand, ditatapnya cowok itu lekat-lekat, orang yang dicintainya yang sebentar lagi akan jadi suaminya. Meera sangat bahagia, dia berusaha menepis apa yang dirasakan hatinya dan pemberkatan pun dimulai.

***
7 tahun kemudian…

Januari 2013

Setelah 7 tahun Shanaya kembali menginjakkan kakinya di Heathrow, London. Sejak kembali dari Mumbai dia sudah memutuskan untuk menerima kontrak kerja di Melbourne, dia hanya tidak ingin siapapun mencarinya.

Papa… “Shanaya melihat papanya di kerumunan banyak orang.
Shanaya…”lelaki paruh baya itu segera memeluk anaknya. Sejak Shanaya membatalkan pernikahannya dengan Prem, papanya sempat tidak mau bicara dengannya tapi belakangan papanya sudah bisa menerima keputusan Shanaya dan tidak pernah mempersoalkannya lagi.

Bagaimana kerjanya di Melbourne Shanaya? Kamu ngk ingin melanjutkan kontrak? Tanya papanya ditengah perjalanan.
Ngk pa… Shanaya kangen disini, dekat papa… “ujarnya sambil tersenyum. Shanaya minta maaf ya pa…
Udahlah Shanaya, papa udah lupain kok… memang tidak mudah hidup dengan orang yang tidak kita cintai. Dan ini sudah bertahun-tahun Shanaya… kenapa kamu belum mau menikah?
Shanaya terdiam, pikirannya tertuju pada orang yang dia cintai, Anand. Mungkin sekarang Anand sudah menikah dan bahkan sudah memiliki anak berumur 5 atau 6 tahun.
Shanaya… “panggil papanya yang membuat Shanaya kaget.
Eh… aku hanya belum menemukan orang yang aku cintai pa…
Anand… apa kamu masih mencintainya? Lupakan dia nak, dia sudah melupakanmu. Dia sudah menikah, punya keluarga dan mungkin sekarang dia bahkan tidak mengingatmu.

Shanaya hanya tersenyum lalu mengalihkan pandangannya keluar jendela, papanya lalu diam tanpa ingin bertanya lagi.

To be continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar