Senin, 06 Juli 2015

"Penuh Inspirasi Bagi Pemuda-Pemudi"


Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.

Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah

Pemuda : Boleh kah?

Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.

Masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si pemuda.

Pemuda : Assalamualaikum.

Ayah Gadis : waalaikumussalam!

Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.

Gadis : Mari, silahkan duduk

Pemuda : eh.,iyaa

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.

Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?

Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.

Ayah Gadis : oh..

Pemuda : . . .

Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.

Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?

Pemuda : eh, Sudah Bu. Terima kasih.

Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.

Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe

Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?

Ibu Gadis : eh, ayah ini?

Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe

Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?

Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, bisa saya tanya sedikit Pak?

Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!

Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?

Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-

Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.

Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?

Ayah Gadis : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih.

Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- darimana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?

Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.

Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.

Pemuda : Boleh saya bertanya lagi, apakah anak bapak pandai memasak?

Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. Bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun terus langsung makan siang.

Ibu Gadis : Apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek.

Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.

Ibu Gadis : ih ayah ini!

Pemuda: (bengong) Ehh.. iya cukup pak.

sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi, bisa kah dia membaca Qur’an?

Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok

Pemuda : belajar dengan maknanya?

Ibu Gadis : mungkin.

Pemuda : hmm.

Ibu Gadis : kenapa?

Pemuda : Oh, tidak apa - apa bu. Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?

Ayah Gadis : Apa maksud kamu tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.

Pemuda : Setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit - sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.
Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.
Pemuda : Boleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. Sebelum dia menjadi istri saya, dosa-dosanya juga akan menjadi dosa bapak dan ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz Qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,-pun saya usahakan untuk membayar.
Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal ? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara.
Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati
menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum.
Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.

Ayah Gadis : tapi kan, ayah hanya ingin anak ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.

Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?

Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.

Pemuda : sungguh demikian ? boleh saya sambung lagi? bapak, ibu.. saya bukanlah siapa - siapa. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung.
Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantik­nya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan.
Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si pemuda itu.

Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?

Pemuda : ehh. maaf pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.

Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kimpoi dengan anak ku!

Pemuda : Semakin lama lah hal itu. Mungkin di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak bapak.
Baiklah, .kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka ’izinkan saya berzina dengan anak bapak’?

Ayah Gadis : hei! Kamu sudah berlebihan!, kamu jaga baik-baik omongan kamu itu.

Pemuda : dengar dulu penjelasan saya pak. Apa bapak tahu alas an orang berzina dan banyak orang memiliki anak di luar nikah? Sebab salah satunya hal seperti ini lah pak. Selalu saja orang tua perempuan menempatkan puluhan juta rupiah untuk mahar, harus menunggu si pria mempunyai pekerjaan dengan gaji begitu tinggi, sampai pihak pria terpaksa menunda keinginan untuk menikah. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diwadahi dengan baik, setan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia.
Terlebih di zaman seperti ini yang cobaan dan kondisinya tidak seperti zaman bapak dan ibu dulu. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Pertama memang hal yang ringan-ringan dulu pak, pegang-pegangan tangan, saling memeluk, dan sebagainya. Tapi semakin lama akan menjadi hal berat. Yang berat-berat itu bapak sendiri pun bisa membayangkan.

Ayah Gadis : lantas apa kaitan kamu dengan hendak berzina pula?

Pemuda : Begini logikanya. Sepertinya yang terjadi dengan anak-anak lainnya. Bapak tidak memberi izin kami menikah sekarang, biar ada berpuluh juta uang dulu baru bisa menikah.
kami hendak melepaskan nafsu bagaimana pak? setiap harinya kami mengenal lebih dekat dan semakin dewasa. Dia meminta saya menengoknya, semakin cinta saling melepas rasa rindu. Susah pak, itu Nafsu yang diberikan kepada manusia. Sebab itu saya dengan rendah hati meminta izin pada bapak untuk berzina dengan anak bapak. Terlepas apakah yang penting bapak tahu saya dan dia hendak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina itu orang tua tidak tau pak, tidak. Kelihatannya pemuda -pemudi zaman sekarang biasa-biasa saja padahal sebenarnya sudah pernah bahkan sering berzina. Ironisnya banyak orang menganggap hal itu tidak tabu lagi. Berzina bukan saja hal yang ehem-ehem saja. Ada zina-zina ringan, zina mata, zina lidah, zina telinga dll. Tapi sebab hal ringan itu lah yang akan menjadi berat.

Ayah Gadis : hmm. Kamu ini begitu pelik dan memperumit saja. Beruntung kamu bukan orang lain. Kalau orang lain, sudah dari tadi saya angkat parang. Begini nak, Tapi kalau tidak ada uang, bagaimana kamu akan memberi dia makan??

Pemuda : hehe. Bapak. lupakah Bapak dengan apa yang telah Allah pesankan pada kita.
"Dan menikahlah orang-orang bujang (pria dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang sholeh dari hamba-hamba kamu, pria dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka. sesungguhnya karunia Allah Maha luas (rahmat dan karunianya), lagi Maha Mengetahui." (An Nur 32).
Apakah kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Bapak dan Ibu juga pernah lah menjadi muda. Masalah datangnya harta, selagi kita terus berusaha itu adalah Rahmat-Nya yang sudah ditakdirkan pada tiap-tiap hamba-Nya. Lagipula pak, kalau makan dan minum itu Insya Allah, saya sanggup untuk memberikannya. Tempat tinggal bisa kita bicarakan lagi. Kalau hal ini bisa menghalangi kami dari melakukan dosa dan sia-sia. Apakah tidak lebih baik disegerakan. Bapak pun tak mau hal-hal tak tidak diinginkan terjadi.

Bapak si Gadis Diam tanpa kata, merenung kata - kata si pemuda, berusaha memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si Pemuda.
Dan ayah si gadis mendapat akal.

Ayah Gadis : kamu tahu lah zaman sekarang ni. Kalau mengikuti cara kamu itu. Mungkin kamu tidak suka dengan acara persandingan yang mewah, Bapak bisa terima. Tapi kamu apa bisa menerima apa yang akan orang-orang katakan. Orang akan mengatakan anak aku ‘kecelakaan’ dan terpaksa menikah dengan kamu. Mau ditaruh dimana muka ini.

Pemuda : bagus juga pikiran bapak itu. Kalau 'kecelakaan' mana mau saya menikahi anak bapak. Karena akan selamanya menjadi haram, orang yang zina tidak akan pernah menjadi halal sekalipun dengan pernikahan. Kalau bapak memaksa ya sudah. Bisa ikut nikah masal kan bagus juga bisa berhemat tapi tetap ramai.

Ayah Gadis : serius lah nak!

Pemuda : begini pak, sekali lagi rasanya tidak perlu membayar puluhan juta dan mahar yang berlebihan sehingga memaksa diluar kemampuan. Tapi saya tak mengatakan tidak ada walimatul urus. Sedang walimatul urus itu tetap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan. itu cara islam. Saya bukan hendak macam-macam dengan bapak. Syariat memang seperti itu. Maha baiknya Allah sebab masih menjaga kita selama ini, tapi hal sepele seperti ini pun kita masih memandang ringan dan kita tak percaya dengan apa yang telah Allah janjikan.
Saya benar-benar minta maaf kalau ada kata-kata saya yang membuat bapak tidak senag terhadap saya. Tidak juga bermaksud tidak takdzim dengan bapak dan ibu. Segalanya kita serahkan pada Allah, kita hanya bisa merencanakan saja.
Azan dzuhur berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 rumah dengan rumah si gadis. Si pemuda memohon untuk ke surau dan mengajak bapak si untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas sang pemuda memberi salam dan memohon
untuk keluar.

Di pinggir jendela tua si gadis melihat si pemuda mengeluarkan kopiah dari sakunya dan segera di pakainya. Lalu masuk mobil dan hilang dari penglihatan si gadis tadi.
Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya meneteskan air mata mendengar curahan kata-kata si pemuda terhadap ayahnya. Kerudung lebar pemberian si pemuda sebagai hadiah padanya yang lalu digenggamnya erat. Ibu si gadis juga meneteskan air mata melihat pada perilaku anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.

Ibu Gadis : Apa yang anak itu katakan benar. Kita ini tak pernah memperhatikan syariat-syariat ringan agama selama ini. Terlalu melihat dunia, adat dan apa kata orang. Padahal mereka tak pernah juga peduli pada kita.

Ayah Gadis : hmm.. entahlah, ayah tak tahu. Begitu keras yang anak itu katakan tadi. Dia berpesan tadi, kamu suruh bersiap, lalu setelah dzuhur dia jemput kamu.

Gadis : sudah tidak ada semangat untuk pergi ayah. Kemudian si gadis menggapai telepon genggamnya dan mengetik pesan.

Si Pemuda yang selesai mengambil wudhu tersenyum saat membaca pesan yang baru saja diterima dari si gadis...

“Andai Allah telah memilih dirimu untukku, aku ridho dan akan terus bersama mu, apapun yang ada pada dirimu dan yang kamu miliki, aku juga akan terus pada agama yang ada padamu. Siang ini ga ada mood untuk keluar, maaf. Minggu depan ayah menyuruh kirim rombongan (lamaran) untuk ke rumah.“

***
Terkadang kisah seperti diatas masih saja sering terjadi. Wahai kalian pemuda dan pemudi yang dirahmati Allah, jika kalian merasa telah mampu dan yakin untuk menikah. maka segerakanlah. Sungguh- sungguh merugi orang yang menunda-nunda terhadap rahmatnya Allah.

Selasa, 23 Juni 2015

Bisakah Aku Memilih Untuk Tidak Jatuh Cinta?

Sebagian besar orang mengatakan jatuh cinta itu menyenangkan. Mungkin mereka lupa jatuh cinta itu kata yang diawali dengan "jatuh". Kebanyakan orang akan terluka dengan jatuh. Atau setidaknya merasakan sakit setelah jatuh. Lalu bagian mana yang bisa dibilang menyenangkan dari jatuh cinta? Bukankah itu sedang terjatuh? Bukankah jatuh itu sakit?

Apa ini juga yang biasa dibilang kalau cinta itu buta?
Tapi kalaupun buta, apa cinta juga mati rasa?
Sehingga jatuhnya kita nikmati begitu saja.

Kalau aku bisa memilih aku tidak ingin jatuh cinta. Jatuh cinta itu menyebalkan.

Analisanya!

Seringkali kamu tanpa sadar menjejalkan namanya dalam kepalamu. Memikirkannya berlebihan, menduga-duga hal yang tak perlu atau mencari-cari kemungkinan yang tidak kamu tahu. Hal itu begitu menyibukkan dengan pikiran-pikiran yang sebenarnya tidak kamu mau. Kenapa? Karena pikiran itu egois. Belum tentu juga dia atau siapapun yang kamu cintai itu memikirkan hal yang sama. Apa dia memikirkanmu? Apa dia sedang mengingatmu? Apa kamu tidak benar-benar dipikirkannya? Ah sial. Seperti inilah menyebalkannya. Kamu akan kembali bertanya sendiri, tentang hal-hal tak penting yang egois.

Jatuh cinta itu menyita sebagian besar perasaan dengan pikiran-pikiran yang juga tak perlu. Perasaanmu hanya akan terbawa begitu jauh yang terkadang berantakan tidak beraturan. Kamu sendiri sebagai pemiliknya tidak tahu bagaimana merapikan perasaan itu sendiri. Mungkin bisa dibilang, kamu akan menempatkan kesempatan merapikan perasaanmu hanya kepada orang yang kamu jatuhcintai itu. Hanya dia yang bisa menata rapi segala yang tercerai berai dalam perasaanmu. Sementara memiliki perasaan yang berantakan seperti itu sangat tidak nyaman. Tahukah perasaan apa yang paling sering hadir ketika jatuh cinta? Ya kerinduan. Tak ada yang benar-benar bisa menyita sebagian besar ruangan perasaan selain kerinduan. Kerinduan hanyalah anak dari perasaan jatuh cinta yang tumbuh setiap hari kian besar, kian panjang dan membuat sempit perasaanmu saja. Lagi-lagi kamu akan berpikir hal yang menyebalkan. Apa dia merindukanmu juga? Apa kerinduanmu akan dia balas atau akan hanya sekarat menyiksa ruangan perasaanmu yang telah kian sempit itu? Ah... Pertanyaan tak penting dan egois lagi kan?

Sekali lagi... Kalau aku bisa memilih aku tidak ingin jatuh cinta.

Jatuh cinta itu menyita waktu. Kamu hanya bisa berhenti jatuh cinta ketika kamu tidur. Itupun kalau sedang beruntung, kalau dia sedang tidak hadir dalam mimpimu. Sebab kalau dia singgah pula dalam bunga tidurmu, kamu tidak bisa apa-apa selain menjatuhcintainya juga meski dalam mimpi.

Bukankah jatuh cinta itu merepotkan?
Bukankah jatuh cinta itu perasaan yang egois?
Bukankah jatuh cinta itu JATUH?
Dan bukankah JATUH itu SAKIT?

Lalu bagian mana yang bisa disebut menyenangkan?

Sabtu, 25 April 2015

Terjemahan Lirik Baby Doll



Movie: Ragini MMS 2
Music: Meet Brothers, Anjjan
Lyrics: Kumaar
Singers: Meet Bros, Anjjan, Kanika Kapoor, Kunal Avanti
 
Sona Sone Patole Lakhaan
Ada banyak wanita menarik yang cantik
 
Sona Sone Patole 
Wanita cantik
 
Yeah...
 
Ae Takdiyaan Rehndiyaan Aankhaan
Dan mata orang-orang terus mencari mereka
 
Ae Takdiyaan Rehndiyaan
Dan mata orang-orang terus mencari
 
Woo...
Yeah…
Ho
Wassup
 
You’ve Soniyo, She Put Up A Show
(Soniyo means beloved)
Unless I’m Impressed, Baby I Gotta Go
I Won’t Mind Tell You That I Take I It Slow
But Tonight No Bites, Cause The Wife Will Know
 
Sone Sone Patole Lakkhan
Ada banyak wanita menarik yang cantik
 
Sone Sone Patole Lakkhan Yeah...
Ada banyak wanita menarik yang cantik
 
Ae Takdiyaan Rehndiyaan Ankhaan
Dan mata orang-orang terus mencari mereka
 
Ae Takdiyaan Rehndiyaan Ankhaan
Dan mata orang-orang terus mencari mereka
 
Main Ki Dassaan Apni Ve
Apa yang harus saya katakan tentang diri saya ?
 
Ae Chan Karda Hai Tareefa
Semua orang-orang ini menghargai saya
 
Ho Mere Husn De Kone... Kone Kone Di
Cerita keindahan saya tersebar di setiap sudut dan sudut
 
Ho Kone Kone Di…
Di setiap sudut dan sudut
 
Ho Baby Doll Main Sone Di (x4)
Aku boneka bayi yang terbuat dari emas
 
Yeh Duniya, Yeh Duniya Pittal Di
Dunia ini , dunia ini terbuat dari kuningan
 
Yeh Duniya Pittal Di
Dunia ini terbuat dari kuningan
 
Yeh Duniya Pittal Di…
Dunia ini terbuat dari kuningan
 
Ho Baby Doll Main Sone Di (x4)
Sementara aku boneka bayi yang terbuat dari emas
 
Gore Gore Pairaan Vich
Dengan kaki putih Anda
 
Nachdi Nu Pain Hove
Ketika Anda menari, Anda harus merasakan sakit
 
Laawa Zandu Balm Soniye… Yeah…
Aku membawa Zandu Balm untuk Anda, kekasihku
 
Nach Nach Thak Jaangi
Anda pasti lelah dari menari
 
Baanh Vich Meri Aaj 
Datang ke dalam pelukanku
 
Karle Aaram Soniye, Soniye… 
Dan istirahatlah, kekasihku
 
Gore Gore Pairaan Vich
Dengan kaki putih Anda
 
Nachdi Nu Pain Hove
Ketika Anda menari, Anda harus merasakan sakit
 
Laawa Zandu Balm Soniye… Yeah…
Aku membawa Zandu Balm untuk Anda, kekasihku
 
Nach Nach Thak Jaangi
Anda pasti lelah dari menari
 
Baanh Vich Meri Aaj 
Datang ke dalam pelukanku
 
Karle Aaram Soniye, Soniye… 
Dan istirahatlah, kekasihku
 
Chamka Chamka Meriyaan
Aku kecantikan yang memukau
 
Main Cham Cham Karke Chamka
Saya berkilau dan berkilauan
 
Laava Zandu Balm Ji Nachde
Bawa Balm Zandu
 
Nachde Paijan Thamka
Sebagai kakiku lelah dari menari
 
Chamka Chamka Meriyaan
Aku kecantikan yang memukau
 
Main Cham Cham Karke Chamka
Saya berkilau dan berkilauan
 
Laava Zandu Balm Ji Nachde
Bawa Balm Zandu
 
Nachde Paijan Thamka
Sebagai kakiku lelah dari menari
 
Mere Hi Charche
Saya menyebutkan di mana-mana
 
Meri Aahein Gallaan
Bahkan ketika saya membuat napas kecil
 
Jag Sara Karda Ni Baar Baar Ve
Seluruh dunia berbicara tentang hal itu lagi dan lagi
 
Yeh Duniya, Yeh Duniya Pittal Di
Dunia ini , dunia ini terbuat dari kuningan
 
Yeh Duniya Pittal Di
Dunia ini terbuat dari kuningan
 
Yeh Duniya Pittal Di…
Dunia ini terbuat dari kuningan
 
Ho Baby Doll Main Sone Di (x4)
Sementara aku boneka bayi yang terbuat dari emas
 
I’m Out To Love Tonight
Wooo… 
I’m Out To Love
I’m Out To Love Tonight
Wooo… 
I’m Out To Love, Love, Love…
 
Hirni Wargi Chaal Meri Te
Saya berjalan seperti rusa
 
Naagin Wargiyaan Guttan
Rambut lebat yang hitam seperti ular
 
Mainu Vekh Ke Lang Diyan Ni
Pada menatapku , tampaknya seolah-olah
 
Ae Saawan Diya Ruttan
Aku musim hujan
 
Hirni Wargi Chaal Meri Te
Saya berjalan seperti rusa
 
Naagin Wargiyaan Guttan
Rambut lebat yang hitam seperti ular
 
Mainu Vekh Ke Lang Diyan Ni
Pada menatapku , tampaknya seolah-olah
 
Ae Saawan Diya Ruttan
Aku musim hujan
 
Khul Jaavan Sadke
Jika seseorang menyembah di depan saya
 
Chum Lende Vadh Ke
Dan kemudian datang ke depan dan menciumku
 
Main Taan Sharmawaan Haay Baar Baar Ve
Aku akan merasa malu
 
Yeh Duniya, Yeh Duniya Pittal Di
Dunia ini , dunia ini terbuat dari kuningan
 
Yeh Duniya Pittal Di
Dunia ini terbuat dari kuningan
 
Yeh Duniya Pittal Di…
Dunia ini terbuat dari kuningan
 
Ho Baby Doll Main Sone Di (x4)
Sementara aku boneka bayi yang terbuat dari emas

Sabtu, 21 Maret 2015

Gustakh Dil Tere Liye Lyrics



Song : Gustakh Dil Tere Liye
Movie : Dil Maange More
Singer(s) : Sunidhi Chauhan, Sonu Nigam
Music By : Himesh Reshammiya
Lyricist(s) : Sameer

Yeh dil... - (4)
Hatiku...

Yeh dil...- (2)
Hatiku...

Gustakh dil, tere liye, betab hain ai janeja
Oh kasihku hatiku yang lancang, tak tenang untukmu

Darde jigar kaise baya, tujhse kare dil bejuban
Tak ada kata-kata lagi, bagaimana ku uraikan luka hatiku?

Yeh dil...
Hatiku...

Ai humnashin yeh dillagee, Ban jaye naa ek din kahee
Oh kekasihku, janganlah suatu hari nanti gurauan ini

Tere liye dil kee lagee...
Menjadi sungguhan untukmu

Yeh dil...
Hatiku...

Reff :
Jane anjane mere khwab mai tu hee (aane lagee hain -2)
Tanpa sadar kau yang muncul dalam impianku

Janena tu ai janeman yeh toh hai bas divanapan
Kasihku kau tidak tahu itu sifat gilaku

Bekhudee leke jayegee yeh lagan yeh teree lagan
Ketidakberdayaanku akan membawa semua ini

Reff :
Tere mere mere tere pyar kaa charcha (hone laga hain -2)
Kini cinta kita jadi pembicaraan

Yeh ada yeh teree ada saree duniya se hain juda
Gaya-gayamu berbeda dengan yang lain, bila ada yang melihatmu

Dekhle jo tujhe sanam tujhpe ho jayega fida
Dia akan tergila-gila padamu

Gustakh dil, tere liye, betab hain ai janeja
Oh kasihku hatiku yang lancang, tak tenang untukmu

Darde jigar kaise baya, tujhse kare dil bejuban
Tak ada kata-kata lagi, bagaimana ku uraikan luka hatiku?

Yeh dil...
Hatiku...